Sebelum Penembakan, Telepon Satelit di Nduga Tak Bisa Dihubungi 2 Hari
ADVERTISEMENT
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menembak mati 31 pekerja proyek pembangunan jembatan dari PT. Istaka Karya. Dirut PT Istaka Karya Sigit Winanto menuturkan sebelum kejadian penembakan, telepon satelit yang berada di Nduga tidak dapat dihubungi.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya di sana ada telepon satelit. Tapi sekitar 1-2 hari sebelum kejadian sudah tidak bisa dihubungi," kata Sigit di Kementerian PUPR, Jalan Pattimura, Jakarta Selatan, Selasa (4/12).
Sigit menuturkan, sampai saat ini telepon satelit belum juga dapat dihubungi. Sehingga belum ada informasi yang bisa diperbaharui dari lokasi kejadian. Sigit juga belum dapat memastikan jumlah serta identitas korban dalam penembakan tersebut.
"Jadi sekali lagi jumlah maupun identitas korban masih dalam kami konfirmasi," ujarnya.
Selain menembak mati 31 pekerja, KKB juga menyandera 15 orang pekerja lainnya sejak Sabtu (1/12). Saat ini, 2 peleton tim gabungan TNI-Polri bersenjata lengkap tengah menuju ke lokasi.
Lebih lanjut, Sigit menuturkan, pihaknya akan melanjutkan kembali pembangunan Trans Papua di wilayah Nduga setelah mendapatkan rekomendasi dari pihak kepolisian. Ia menuturkan pembangunan dilanjutkan kembali setelah area dinyatakan aman oleh pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Kita akan memulai pekerjaan lagi setelah dapat rekomendasi dari aparat, karena situasinya setiap lokasi beda beda. 2 lokasi ini kita pastikan dapat clearance dari aparat baru mulai (pembangunan lagi)," tutupnya.