Masihkah Murah Biaya Hidup di Yogyakarta?

5 Januari 2017 11:36 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tugu Yogyakarta (Foto: Wikimedia)
Yogyakarta selalu identik dengan harga murah. Namun berdasarkan survei ekonomi BPS pada 2016 Yogyakarta menempati urutan ke-9 provinsi dengan pengeluaran per kapita tertinggi. Menurut hasil survei, pengeluaran di Yogyakarta sebesar Rp 1.070.962 dengan komposisi 59 persen pengeluaran bukan untuk makanan.
ADVERTISEMENT
Pengeluaran per kapita untuk makanan di daerah desa dan kota terbilang tidak terlalu jauh berbeda. BPS menyebutkan bahwa pengeluaran untuk makanan di kota sebesar Rp 466.842 dan di desa sebesar Rp 364.117. Baik di daerah kota ataupun desa, pengeluaran tertinggi ditempati oleh makanan dan minuman jadi, diikuti oleh kebutuhan beras kemudian rokok.
Namun biaya kebutuhan makanan dan minuman jadi di kota besarnya dua kali lipat dibandingkan dengan di desa. Hal tersebut yang membuat pengeluaran untuk makanan di kota lebih tinggi.
Sementara perbedaan yang cukup besar terjadi untuk bagian bukan makanan. Pengeluaran per kapita untuk bukan makanan di daerah perkotaan dua kali lipat lebih besar dibandingkan pedesaan. Pengeluaran per kapita per bulan untuk bukan makanan di pedesaan sebesar Rp 362.964, sedangkan daerah perkotaan sebesar Rp 765.698. Baik barang dan jasa, fasilitas perumahan, pakaian dan kebutuhan lainnya memang jauh lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Terlebih setelah pertumbuhan ekonomi khususnya daerah perkotaan Yogyakarta semakin berkembang. Tidak aneh jika Yogyakarta kini menjadi salah satu kota dengan pengeluaran per kapita tertinggi. Bagaimana menurutmu?
10 Provinsi Termahal (Foto: Bagus Permadi/kumparan)