Sederet Penghargaan yang Pernah Diraih Novelis Kazuo Ishiguro

5 Oktober 2017 22:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kazuo Ishiguro (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Kazuo Ishiguro (Foto: REUTERS/Toby Melville)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Novelis asal Jepang yang lama tinggal di Inggris, Kazuo Ishiguro, mendapat hadiah Nobel Sastra 2017 dari Akademi Swedia. Ishiguro yang lahir di Nagasaki, Jepang, pada 8 November 1954 ini dikenal sebagai penulis skenario dan penulis cerpen.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari berbagai sumber, Ishiguro dan keluarganya pindah ke Inggris pada tahun 1960, saat ia berusia lima tahun. Dia lulus dari University of Kent dengan gelar sarjana bahasa Inggris dan Filosofi pada tahun 1978 dan mendapatkan gelar Master of the University of East Anglia pada tahun 1980.
Ishiguro adalah salah satu penulis fiksi kontemporer berbahasa Inggris paling terkenal di dunia. Sederet nominasi bidang sastra pernah diraihnya.
Kazuo Ishiguro (Foto: REUTERS/Toby Melville)
zoom-in-whitePerbesar
Kazuo Ishiguro (Foto: REUTERS/Toby Melville)
Novelis berusia 63 tahun ini telah menerima empat nominasi Man Booker Prize, dan memenangkan penghargaan bidang sastra pada tahun 1989 untuk novelnya yang berjudul The Remains of the Day. Novelnya yang terbit pada tahun 2005, Never Let Me Go, dinamai oleh majalah Time sebagai novel terbaik tahun tersebut. Bahkan majalah Time memasukkan novel ini ke dalam 100 Novel Berbahasa Inggris Terbaik dari tahun 1923 sampai 2005.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2008, The Times menempatkan Ishiguro dalam daftar 50 penulis Inggris terbesar sejak 1945. Dia berada di urutan ke-32. Hari ini, hadiah Nobel Sastra diberikan kepada Ishiguro. Akademi Swedia menyebut kekuatan emosional novel-novel karya Ishiguro begitu hebat. Bahkan Ishiguro dinilai telah 'menemukan jurang di bawah pengertian ilusi manusia tentang hubungan dengan dunia'.
Ishiguro mengaku sangat terhormat menerima hadiah Nobel ini. Dia berharap hadiah itu akan menjadi kekuatan untuk selamanya.
"Dunia berada dalam momen yang sangat tidak pasti dan saya berharap semua hadiah Nobel akan menjadi kekuatan untuk sesuatu yang positif di dunia, seperti pada saat ini," katanya.