Sederet Prestasi Internasional Aries 'Spiderwoman'

31 Mei 2018 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aries dalam final World Cup Chongqing. (Foto: Dok. FPTI)
zoom-in-whitePerbesar
Aries dalam final World Cup Chongqing. (Foto: Dok. FPTI)
ADVERTISEMENT
Baru bergabung di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) sejak pertengahan 2017, atlet panjat tebing putri Aries Susanti Rahayu (23) langsung menonjol di kancah dunia. Aries ‘spiderwoman’ yang baru melakoni 6 kejuaraan internasional itu kini menjadi atlet speed terbaik nomor 5 di dunia dan nomor 1 di Indonesia.
Aries atlet panjat tebing nomor 5 dunia (Foto: Dokumen IFSC)
zoom-in-whitePerbesar
Aries atlet panjat tebing nomor 5 dunia (Foto: Dokumen IFSC)
Peringkat tersebut dikeluarkan oleh International Federation of Sport Climbing (IFSC), organisasi internasional yang menaungi pemanjat tebing di seluruh dunia. Selain Aries, Timnas Indonesia juga meraih predikat tim speed terbaik dunia, mengalihkan Rusia, Ukraina, dan Prancis yang merupakan andalan panjat tebing dunia.
ADVERTISEMENT
Dalam keenam kejuaraan internasional yang diikuti, Aries selalu masuk partai semi final meski tak selalu meraih medali. Hingga saat ini terhitung lebih dari 60 medali dari level nasional hingga internasional yang sudah diraih Aries.
Di Asian Championship 2017 di Teheran, Iran, Aries meraih medali perunggu untuk nomor women speed world record.
Aries atlet pemanjat tebing peraih medali emas. (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aries atlet pemanjat tebing peraih medali emas. (Foto: Lolita Claudia/kumparan)
Masih di tahun 2017, Aries dan tim mengikuti IFSC World Cup alias Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Wujiang, China. Kala itu dia lolos semifinal dan meraih nomor 4. Sepekan setelahnya, dalam Kejuaraan Dunia di Xiamen, China, Aries meraih medali perak.
"Itu pertama kalinya saya dapat medali di world cup series," ujar mahasiswi Universitas Muhammadiyah Semarang ini, Selasa (15/6).
ADVERTISEMENT
Pada April 2018, Aries dan tim mengikuti IFSC World Cup di Rusia. Dia berhasil masuk semifinal namun gagal melenggang di podium setelah dikalahkan lawannya dari Rusia, Iuliia Kaplina. Saat itu Aries mencatatkan waktu 8,47 detik sedangkan Kaplina 7,61 detik.
Kemudian pada Mei 2018, dia meraih emas di IFSC World Cup di Chongqing, China. Anak ketiga dari tiga bersaudara itu menorehkan catatan waktu 7,51 detik, jauh lebih unggul dari lawannya dari Rusia, Elena Timofeeva, yang meraih 9,01 detik.
Inilah kemenangan tak terlupakan bagi Aries yang membuatnya viral di jagat maya.
Sepekan setelahnya, dia kembali mengikuti IFSC World Cup series di Tai'an, China. Kali ini dia harus puas dengan perolehan perunggu setelah 2 kali terjatuh dalam babak small final dan big final.
ADVERTISEMENT
Bagi Aries, lawan terberatnya dalam setiap pertandingan justru dirinya sendiri. Oleh karena itu resep utama putri pasangan F Sanjaya dan Maryati ini adalah doa dari orang tua.
“Saya selalu menyempatkan sebelum bertanding minta doa restu kepada orang tua supaya menghasilkan yang terbaik saat pertandingan,” tutur anak ketiga dari tiga bersaudara ini.
Kepala Pelatih Timnas Panjat Tebing Indonesia Caly Setiawan menyebut, sejauh ini Aries adalah atlet putri terbaik yang dimilikinya. Penampilan Aries paling stabil dibanding atlet putri lainnya meski dia tergolong sebagai ‘anak baru’ di Pelatnas.
“Progres Aries sangat bagus. Dulu saya sangat pusing bagaimana membuat atlet putri meraih catatan waktu kepala 7 (7 detik-red), waktu kami panggil Aries untuk simulasi pertandingan (seleksi sebagai atlet Pelatnas), dia bisa langsung 7 detik. Bahkan dia sudah pernah 6,8 detik,” kata Caly.
Aries Susanti Rahayu. (Foto: Dok. FPTI)
zoom-in-whitePerbesar
Aries Susanti Rahayu. (Foto: Dok. FPTI)
Umumnya yang bisa menyelesaikan pemanjatan speed dalam waktu 6 detik adalah atlet putra. Bahkan menurut Caly, masih banyak atlet putra yang catatan waktu pemanjatannya masih di angka 7.
ADVERTISEMENT
Catatan waktu Aries tersebut membuat Caly dan tim pelatih optimistis dengan kemajuan Timnas Putri Indonesia. Di kancah internasional, Timnas Putri cukup dominan dan menjadi modal kuat untuk menatap Asian Games 2018.
“Kalau untuk Asian Games saingan kita China karena mereka perkembangannya terasa. Intinya kalau putri ada pengharapan, tapi saingan juga berlatih. Mereka membayangi kita,” kata Caly.
Terlebih para pelatih juga harus cermat mengatur latihan selama bulan puasa. Sedangkan tim lawan mungkin saja justru sedang digenjot habis.
Sementara untuk Timnas Putra, Indonesia sebetulnya punya atlet andalan Aspar Jaelolo dan beberapa atlet lain. Namun saingan mereka juga berat dan cenderung lebih stabil.
“Untuk putra secara tim bagus, tapi kalau individual, ada Reza Alipourshenazandifar dari Iran yang sangat berat. Dia stabil sekali, bahkan tidak beruntungnya dia tetap jadi singa bagi yang lain,” kelakar Caly.
ADVERTISEMENT