Sejumlah Hal yang Perlu Kamu Ketahui soal Penembakan 31 Orang di Papua

5 Desember 2018 8:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Papua berusaha membebaskan 15 pekerja yang disandera KKB.  (Foto: Dok Polda Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Polda Papua berusaha membebaskan 15 pekerja yang disandera KKB. (Foto: Dok Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Aksi penembakan dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang mengatasnamakan Gerakan Separatis Papua Bersenjata (GSPB). Sebanyak 31 orang pekerja proyek jembatan Habema-Mugi, beberapa di antaranya dari PT Istaka Karya (Persero), ditembak mati dan 15 lainnya disandera.
ADVERTISEMENT
Kabar penembakan di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, tersebut pertama kali diterima polisi pada Senin (3/12). Penembakan diduga dilakukan KKB di Kali Yigi dan Kali Aurak, lokasi proyek pembangunan jembatan tersebut pada Sabtu (1/12).
Aparat gabungan dari Polri dan TNI kini tengah menangani insiden tersebut. Tak hanya mengejar KKB, mereka juga bertugas mengevakuasi korban dan membebaskan para sandera.
Berikut sejumlah hal yang diketahui terkait insiden:
1. Penembakan KKB Papua Diduga karena Pekerja Memotret HUT OPM
Peristiwa berdarah itu diduga bermula saat salah satu korban ketahuan memotret upacara HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Yigi, Nduga, Papua. KKB yang tak terima, pada hari yang sama, lantas menangkap sejumlah pekerja yang di antaranya dari perusahaan BUMN, PT Istaka Karya.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan bahwa 31 orang pekerja yang ditangkap dieksekusi oleh KKB. Ia mengatakan berdasarkan keterangan seorang tokoh gereja di Distrik Yigi, Pendeta Wilhelmus Kogoya, mayoritas pekerja ditembak di Kali Yigi dan Kali Aurak.
“Jadi pada hari yang sama, KKB menangkap 31 pekerja, namun 8 orang melarikan diri ke rumah anggota DPR Papua. Namun, mereka diketahui dan dijemput dari rumah anggota DPR tersebut untuk ditembak mati,” ungkap Kamal dalam keterangannya, Selasa (4/12).
Kondisi terkini pembangunan Trans Papua  (Foto: dok Humas PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini pembangunan Trans Papua (Foto: dok Humas PUPR)
2. Ada 4 Orang Selamat dari KKB di Papua, 2 di Antaranya Luka Tembak
Sebanyak 4 orang yang diculik KKB berhasil menyelamatkan diri. Dua merupakan karyawan PT Istaka Karya dan dua lainnya karyawan Telkomsel.
ADVERTISEMENT
“Martinus Sampe dan Jefrianto, yang tertembak di kaki kiri merupakan petugas Telkomsel. Iriawan Kariawan dan Tomi Candon adalah karyawan PT Istaka,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal kepada kumparan.
Kamal menyebut keempat korban selamat itu sudah dalam proses evakuasi dari Mbua ke Wamena. Mereka diperkirakan sampai di Wamena pada Selasa pukul 19.00 WIT.
3. Polri Sebut Mayoritas Korban Penembakan Warga Asli Papua
Polri menyatakan 31 orang korban penembakan merupakan warga asli Papua. Hal itu diutarakan Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal.
“Kebanyakan korban diduga masyarakat Papua. Masyarakat Papua, saudara kita yang ingin membangun Papua,“ ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/12).
Akan tetapi, pihak PT Istaka Karya menyebut ada 28 orang karyawannya yang bekerja di proyek tersebut. Dirut PT Istaka Karya Sigit Winanto mengungkapkan mayoritas karyawannya itu bukan warga Papua, melainkan warga dari Sulawesi Selatan.
ADVERTISEMENT
“Untuk info awal, akan kita konfirmasi dengan situasi di lapangan kalau jumlah pekerja kami perkirakan berasal dari Sulsel. Kita bawa dari Sulsel, yang kita perkirakan yang jadi korban. Kita akan konfirmasi,” ujar Sigit di Kantor Kementerian PUPR, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/12).
Namun, Sigit belum dapat mengkonfirmasi apakah 28 orang tersebut termasuk korban yang tewas ataupun yang tersandera di lokasi kejadian.
4. Jokowi Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Tangani Penembakan Papua
Presiden Joko Widodo berikan sambutan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berikan sambutan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Insiden penembakan di Papua itu telah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Dia lantas memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk menyelesaikan kasus penembakan tersebut.
"Dan tadi pagi saya sudah perintahkan pada Panglima TNI dan Kapolri untuk dilihat dulu masih simpang siur," kata Jokowi usai acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang digelar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12).
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan, peristiwa ini terjadi di Kabupaten Nduga yang dikenal sebagai zona merah. Dia juga pernah berkunjung ke Nduga dan melihat langsung kondisi masyarakat di sana, termasuk sulitnya akses dan sinyal komunikasi.
5. Polri dan TNI Terjunkan 2 Pleton Personel Gabungan Tangani Kasus Penembakan
Polri dan TNI mengerahkan dua Satuan Setingkat Peleton (SST) atau sekitar 200 personel ke lokasi penembakan 31 pekerja tersebut. Mereka bertugas mengevakuasi korban serta menyelamatkan para sandera.
“Tim gabungan TNI-Polri sejumlah 2 SST dipimpin oleh Kabag Opsres Jayawijaya,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Praseyto kepada kumparan, Selasa (4/12).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin dan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring juga menuju ke lokasi. Keduanya turun tangan langsung memetakan kondisi lapangan.
ADVERTISEMENT
“Saat ini kita sedang berada di lokasi untuk memetakan, kita belum dapat menjelaskan perkembangan saat ini,” ucap Kamal.
Pasukan gabungan yang telah dikirim mengalami kesulitan berkomunikasi di lokasi lantaran sulitnya sinyal. Selain itu, lokasi penembakan juga masuk dalam zona blank spot.
6. TNI-Polri Ditembaki KKB Saat Sisir Lokasi Penembakan Pekerja di Papua
Perjalanan penanganan kasus penembakan itu bukan tanpa halangan. Aparat gabungan Polri dan TNI sempat ditembaki anggota KKB saat perjalanan menuju ke lokasi.
"Ada suara tembakan dari bukit. Situasi di sana belum kondusif dan perlu penyisiran untuk membersihkan lokasi,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal kepada kumparan, Selasa (4/12).
Setelah terdengar suara tembakan, petugas TNI-Polri sempat menghentikan sementara penyisiran. Meski begitu, Kamal memastikan tidak ada tembakan balasan dari petugas saat itu.
Pembebasan KKB di Papua (Foto: Dok. Multimedia Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Pembebasan KKB di Papua (Foto: Dok. Multimedia Polri)
7. Istaka Karya Tak Minta Bantuan ke TNI Jaga Pembangunan Trans Papua
ADVERTISEMENT
Kapendam Cenderawasih Kolonel M Aidi mengungkapkan dalam proses pengerjaan proyek itu PT Istaka Karya tak meminta bantuan pengamanan kepada TNI. Padahal, sejumlah perusahaan lainnya kerap meminta TNI membantu proses pengamanan selama proyek pembangunan di Papua berlangsung.
"Untuk yang ini tidak ada permintaan. Berbeda dengan dua perusahaan lainnya ada permintaan bantuan pengamanan ke TNI. Kebetulan saya pernah menjadi koordinatornya dan kami bantu itu. Apalagi ini proyek pemerintah tentu kami bantu," kata Aidi tanpa menyebutkan dua perusahaan yang dimaksud, Selasa (4/12) saat dihubungi kumparan.
Aidi menjelaskan, jalan Trans Papua yang tengah dibangun di kawasan Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, memang sudah terbuka, tapi belum tersambung. Ada sungai-sungai yang memisahkan jalan itu. Untuk itu, perlu dibangun 28 jembatan agar jalan Trans Papua terhubung.
ADVERTISEMENT
"Nah, korban ini ditembak di dua titik jembatan yang sedang dibangun," ucap dia.
8. Polri dan TNI Evakuasi 12 Warga Distrik Yigi dari Ancaman KKB
Tim gabungan TNI-Polri perlahan mulai mengevakuasi warga Distrik Yigi yang mendadak mencekam karena ulah KKB. Wakapendam Cenderawasih Letkol Dax Sianturi mengatakan, hingga Selasa (4/12) sekitar pukul 17.55 WIT, tim sudah berhasil mengevakuasi 12 warga.
Warga dievakuasi menggunakan helikopter ke Wamena. "Pasukan gabungan berhasil mengevakuasi 12 masyarakat sipil ke Wamena menggunakan pesawat helikopter," kata Dax dalam keterangannya, Selasa (4/12).
Dax menjelaskan, 12 warga yang berhasil dievakuasi terdiri atas 4 karyawan PT Istaka Karya, 6 pekerja Puskesmas Distrik Mbua, dan 2 pekerja SMP Distrik Mbua. "Ada tiga karyawan PT Istaka Karya yang terluka tembak," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Dax mengatakan, saat ini korban yang mengalami luka tembak sudah mendapat perawatan dari tim medis. Namun ia tidak menjelaskan ada berapa warga yang masih ada di lokasi. Tim masih berupaya mengevakuasi seluruh warga.