Sekda DKI: Normalisasi Sungai Ciliwung Tak Bisa Ditawar Lagi

7 Februari 2018 21:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda DKI Saefullah di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekda DKI Saefullah di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Banjir yang terjadi di beberapa wilayah Jakarta membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mencarikan solusi supaya banjir tidak lagi menggenangi wilayah ibu kota. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, solusi jangka panjang yang diambil Pemprov adalah dengan melanjutkan kembali proses normalisasi sungai Ciliwung.
ADVERTISEMENT
“Bantarannya mesti bebas dari rumah-rumah, bangunan liar. Saya rasa enggak bisa ditawar itu,” kata Saefullah di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, (7/2).
Saefullah mengakui pelaksanaan normalisasi tersebut memang terlambat. Namun, Pemprov DKI akan memaksimalkan waktu yang ada untuk menyelesaikan normalisasi sungai Ciliwung.
Banjir luapan air Sungai Ciliwung (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir luapan air Sungai Ciliwung (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)
“Jadi, sebetulnya kita sudah sangat telat. Begitu dulu ada Ciliwung, Belanda (zaman kolonial) bikin Banjir Kanal Barat (BKB) dan harusnya kali itu idealnya seperti Banjir Kanal Timur (BKT). Itu paling ideal,” ujar Saefullah.
“Idealnya seperti itu, ada aliran tengahnya, ada bantarannya, ada sheet pilenya, ada inspeksi. Jadi kita di Ciliwung ini sudah sangat telat,” lanjutnya.
Saefullah juga berharap tahun 2018 ini Pemprov DKI bersama Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC) bisa membangun sheet pile. Sehingga banjir di Jakarta bisa diantisipasi secara maksimal.
ADVERTISEMENT
“Jadi mudah-mudahan 2018 BWSCC terus membangun sheet pile,” tutupnya.