Sekjen NATO: Kami Tidak Ingin Perang Dingin Baru dengan Rusia

10 Oktober 2017 3:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen NATO Jens Stoltenberg (Foto: AP Photo/Andreea Alexandru)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen NATO Jens Stoltenberg (Foto: AP Photo/Andreea Alexandru)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan tidak ingin adanya Perang Dingin baru dengan Rusia. Meskipun ada kekhawatiran dari anggota aliansi tersebut mengenai penumpukan pasukan militer Rusia yang berada dekat dengan perbatasan NATO. Hal itu ia sampaikan saat berbicara pada akhir pertemuan empat hari anggota parlemen NATO di ibukota Rumania, Bucharest, Senin (9/10).
ADVERTISEMENT
"Kami prihatin dengan .... kurang transparannya Rusia dalam hal latihan militer," kata Stoltenberg seperti dilansir Associated Press, Selasa (10/10).
Hal itu dikatakan Stoltenberg untuk menyinggung operasi militer yang diadakan Rusia dan Belarus pada September lalu di Belarus, sisi timur perbatasan dengan negara anggota NATO. Latihan operasi militer tersebut melibatkan ribuan tentara, tank dan pesawat terbang. Manuver latihan itu termasuk dirancang untuk memburu dan menghancurkan mata-mata bersenjata.
Namun, dengan lebih lunak Stoltenberg mengatakan, bahwa "Rusia adalah tetangga kita ... kita tidak ingin mengisolasi Rusia. Kami tidak menginginkan Perang Dingin yang baru."
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Vayar military information agency/Belarussian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi perang "Zapad-2017" Rusia (Foto: Vayar military information agency/Belarussian Defence Ministry/Handout via REUTERS)
Stoltenberg--yang juga merupakan Perdana Menteri Norwegia--mengatakan bahwa aliansi 29 negara anggota NATO telah meningkatkan patroli jet di Laut Hitam dalam "menanggapi tindakan agresif Rusia di Ukraina." Kemudian, ia juga mengatakan bahwa aliansi tersebut meningkatkan intensitas aktivitasnya di Eropa timur dan tenggara untuk meyakinkan para sekutu dalam menghadapi sikap Rusia di Ukraina.
ADVERTISEMENT
"Kami menerapkan bala bantuan terbesar untuk pertahanan kolektif kami sejak berakhirnya Perang Dingin," ujar Stoltenberg.
Secara terpisah, Rumania tengah membuka sebuah brigade pasukan multinasional di selatan kota Craiova, di mana Sekjen NATO sempat berkunjung kemarin. Stoltenberg bertemu dengan Menteri Pertahanan Rumania Mihai Fifor dan Kepala Angkatan Bersenjata Rumania Jenderal Nicolae Ciuca.
Sejumlah pasukan dari 11 anggota NATO akan membantu mengordinasikan sekutu di regional tersebut untuk kepentingan latihan bersama militer yang disebut dengan "Tailored Forward Presence".
Sekjen NATO dan Presiden Rumania (Foto: AP Photo/Andreea Alexandru)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen NATO dan Presiden Rumania (Foto: AP Photo/Andreea Alexandru)
Selain mengenai keamanan di Eropa, Stoltenberg juga membicarakan tentang misi NATO di Afganistan, di mana terdapat lebih dari 13 ribu pasukan. Stoltenberg mengatakan bahwa "biaya untuk angkat kaki akan jauh lebih tinggi" daripada biaya misi keuangan dan kemanusiaan. Afganistan akan jatuh dalam kekacauan dan menjadi tempat yang aman bagi para teroris internasional jika NATO angkat kaki, kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Taliban telah memperluas kendali mereka atas beberapa wilayah negara tersebut setelah NATO mengakhiri misinya pada 2014. Namun beberapa pasukan aliansi itu masih tetap melatih dan menjadi penasehat pasukan Afganistan di bawah misi Dukungan Tegas pimpinan NATO.
"Kami telah berada di sana selama beberapa tahun, tetapi kami telah mencapai banyak hal. Ini bukan lagi tempat berlindung yang aman bagi teroris internasional. Kami berada di Afganistan untuk melindungi diri kami sendiri," seru Stoltenberg.