Sekjen PBB Puji Pemerintah RI yang Cepat Tangani Bencana Sulteng

12 Oktober 2018 14:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau lokasi gempa di Balaroa, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10/2018). (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau lokasi gempa di Balaroa, Sulawesi Tengah, Jumat (12/10/2018). (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wapres Jusuf Kalla (JK), Sekjen PBB António Guterres, dan Direktur Pelaksana World Bank Kristalina Georgieva mengunjungi Perumnas Balaroa, Palu, Sulteng. Dalam kesempatan itu, António Guterres mengapresiasi pemerintah RI yang bertindak cepat menangani bencana Sulteng.
ADVERTISEMENT
“Beliau (António Guterres) mengatakan, apa yang sudah dilakukan pemerintah di dalam melaksanakan tanggap darurat ini sudah sangat baik,” kata Kepala BNPB Willem R di Perumnas Balaroa, Palu, Sulteng, Jumat (12/10).
Presiden Joko Widodo menyambut Sekjen PBB Antonio Guterres di Bali. (Foto: Dok.Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyambut Sekjen PBB Antonio Guterres di Bali. (Foto: Dok.Biro Pers Setpres)
Selain itu, Willem mengatakan, Guterres turut berduka atas bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Donggala, dan sekitarnya. Guterres, kata Willem, juga menitipkan salam kepada masyarakat untuk tetap semangat dan segera bangkit pascabencana.
“Apa yang disampaikan oleh beliau, Bapak Sekjen PBB tadi menyampaikan adalah bahwa saya (Guterres) bersedih. Beliau juga menunjukkan solidaritas terhadap kejadian ini beliau juga menyampaikan simpati kepada masyarakat di Indonesia,” ucap Willem.
Laksamana Muda Willem Rampangilei, Kepala BNPB (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Laksamana Muda Willem Rampangilei, Kepala BNPB (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Perumnas Balaroa merupakan daerah yang rusak parah akibat gempa 7,4 magnitudo yang melanda Kota Palu, pada 28 September lalu. Balaroa lenyap karena kondisi tanah di kawasan tersebut mengalami likuifaksi dan terletak di atas jalur sesar Palu-Koro.
Pantauan udara wilayah Balaroa yang hancur akibat gempa bumi, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pantauan udara wilayah Balaroa yang hancur akibat gempa bumi, Palu, Sulawesi Tengah. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rencananya, wilayah tersebut tidak akan dibangun lagi dan bakal dijadikan kuburan massal. Pemerintah juga akan merelokasi warga yang sebelumnya tinggal di dua kawasan itu ke tempat baru. Namun rencana ini masih terus dibahas oleh pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat sekitar.
Menurut Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), berdasarkan hasil identifikasi sementara, terdapat lima lokasi di tiga kecamatan di Kota Palu yang akan menjadi tempat relokasi warga Balaroa dan Petobo. Tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Palu, Kecamatan Sigi Boramaru, dan Kecamatan Palu Timur.
Gempa Lombok dan Sulteng dalam angka. (Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gempa Lombok dan Sulteng dalam angka. (Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan)