Sekjen PBB Puji Pemerintah RI yang Cepat Tangani Bencana Sulteng
ADVERTISEMENT
Wapres Jusuf Kalla (JK), Sekjen PBB António Guterres, dan Direktur Pelaksana World Bank Kristalina Georgieva mengunjungi Perumnas Balaroa, Palu, Sulteng. Dalam kesempatan itu, António Guterres mengapresiasi pemerintah RI yang bertindak cepat menangani bencana Sulteng.
ADVERTISEMENT
“Beliau (António Guterres) mengatakan, apa yang sudah dilakukan pemerintah di dalam melaksanakan tanggap darurat ini sudah sangat baik,” kata Kepala BNPB Willem R di Perumnas Balaroa, Palu, Sulteng, Jumat (12/10).
Selain itu, Willem mengatakan, Guterres turut berduka atas bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, Donggala, dan sekitarnya. Guterres, kata Willem, juga menitipkan salam kepada masyarakat untuk tetap semangat dan segera bangkit pascabencana.
“Apa yang disampaikan oleh beliau, Bapak Sekjen PBB tadi menyampaikan adalah bahwa saya (Guterres) bersedih. Beliau juga menunjukkan solidaritas terhadap kejadian ini beliau juga menyampaikan simpati kepada masyarakat di Indonesia,” ucap Willem.
Perumnas Balaroa merupakan daerah yang rusak parah akibat gempa 7,4 magnitudo yang melanda Kota Palu, pada 28 September lalu. Balaroa lenyap karena kondisi tanah di kawasan tersebut mengalami likuifaksi dan terletak di atas jalur sesar Palu-Koro.
ADVERTISEMENT
Rencananya, wilayah tersebut tidak akan dibangun lagi dan bakal dijadikan kuburan massal. Pemerintah juga akan merelokasi warga yang sebelumnya tinggal di dua kawasan itu ke tempat baru. Namun rencana ini masih terus dibahas oleh pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat sekitar.
Menurut Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), berdasarkan hasil identifikasi sementara, terdapat lima lokasi di tiga kecamatan di Kota Palu yang akan menjadi tempat relokasi warga Balaroa dan Petobo. Tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Palu, Kecamatan Sigi Boramaru, dan Kecamatan Palu Timur.