Sekjen PDIP: Gerakan #2019GantiPresiden Manuver Politik

10 April 2018 19:46 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PKB (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PKB (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara mengenai adanya gerakan #2019GantiPresiden. Menurut dia, hanya rakyat yang berwenang untuk mengganti presidennya. Hal itu sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo ketika berpidato dalam acara deklarasi relawan GK Jokowi beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
“Kita ini kan berkebudayaan Timur, namanya Pak Jokowi sudah memberikan penjelasan ganti presiden hanya rakyat yang bisa menentukan melalui pemilu,” katanya di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/4).
Maka dari itu, lanjut Hasto, PDIP lebih memilih untuk terus memberikan dukungan yang efektif terhadap Presiden Jokowi dan terus bekerja untuk rakyat.
Sebab, politik bukan soal pilihan suka atau tidak, melainkan kesamaan visi dan misi dalam membangun bangsa Indonesia lebih baik. Bukan malah menyebar pesimisme dan ketakutan.
Kaos Ganti Presiden 2019. (Foto: dok. Bekti Prasetya via Bukalapak)
zoom-in-whitePerbesar
Kaos Ganti Presiden 2019. (Foto: dok. Bekti Prasetya via Bukalapak)
“Itu gambaran politik riil di tengah rakyat, politik riil itu bukan asal berbicara hanya karena faktor suka atau tidak suka. Bukan itu. Maka rakyat juga memberikan pilihan bahwa pemimpin itu menyatukan, membangun peradaban, bukan memecah belah bangsa. membangun optimisme, bukan pesimisme,” papar Hasto.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, menurut Hasto, gerakan ganti presiden itu bukan suatu aspirasi masyarakat. Tetapi sebagai manuver politik yang disebabkan karena elektabilitas Jokowi yang tinggi, serta tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah saat ini.
“Saya tidak melihat itu sebagai sebuah aspirasi. Saya melihatnya sebagai sebuah manuver politik karena elektabilitas Pak Jokowi yang tinggi dan juga kepemimpinan Pak Jokowi di tengah rakyat. Itu sebagai manuver politik karena mereka tidak bisa melakukan,” ujar Hasto.
Dia menambahkan, kesukaan rakyat terhadap Jokowi bisa dilihat dari antusiasme rakyat ketika berbondong-bondong di berbagai daerah.
“Ketika Jokowi turun ke rakyat, rakyat berbondong-boneing dengan penuh antusiasme menyambut pemimpinnya,” tutupnya.