news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sekjen PDIP: Visi Indonesia 2045 Jadi Orientasi Nawacita Kedua Jokowi

4 Agustus 2018 23:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP saat Bawaslu lakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pileg dan Pilpres 2019 untuk PDIP di Kantor DPP PDIP. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP saat Bawaslu lakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pileg dan Pilpres 2019 untuk PDIP di Kantor DPP PDIP. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebanyak sembilan sekjen partai politik pendukung Joko Widodo di Pilpres 2019 telah menyepakati untuk membangun program kerja unggulan. Program tersebut diberi nama Nawacita jilid kedua.
ADVERTISEMENT
Menurut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, bila Jokowi kembali terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia, maka, Nawacita jilid kedua akan muncul. Adapun, program ini berorientasi pada target-target yang akan dicapai pada tahun 2045 nanti.
"Nawacita implementasinya bagaimana tadi sudah dibahas (sembilan sekjen parpol). Dan kemudian ini menjadi dasar di dalam perumusan Nawacita kedua, dan ini meletakkan dasar bagaimana visi Indonesia tahun 2045 ke depan," ujarnya dalam pertemuan di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8).
"Sehingga ini merupakan satu nafas di mana fundamen yang sudah diciptakan Pak Jokowi ada sembilan. Ini nantinya mau tidak mau kita berbicara tentang visi ke depan 2045 itu. Sehingga satu nafas antara Nawacita satu kemudian dengan Nawacita kedua," lanjut dia.
9 Sekjen Parpol Pendukung Koalisi Pendukung Jokowi. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
9 Sekjen Parpol Pendukung Koalisi Pendukung Jokowi. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
Selain itu, Hasto menyatakan, pertemuan itu telah menyepakati struktur tim kampanye. Ia menjelaskan, dalam struktur itu, terdapat dewan pengarah yang berasal dari ketua umum parpol pengusung.
ADVERTISEMENT
"Tim kampanye dibentuk oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden. Kemudian di bawah pasangan calon, ada ketua tim kampanye nasional yang nanti akan ditunjuk oleh pasangan calon, ada tim ahli, ada sekretaris tim kampanye nasional, di mana seluruh sekjen memimpin kuorum di situ, dan ada bendahara," ucap Hasto.
Lalu, Hasto menyatakan, nantinya, tiap parpol akan mengirim nama yang akan masuk tim kampanye. Itu berarti, akan ada pertemuan lanjutan untuk menyerahkan nama-nama yang masuk dalam tim itu. Akan tetapi, ia menegaskan bahwa tim tersebut baru sebatas usulan.
"Beserta dengan tokoh-tokoh masyarakat yang digalang yang nantinya juga masuk di dalam struktur tim kampanye. Kemudian semuanya nanti akan dilaporkan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden," tuturnya.
ADVERTISEMENT