Sekuriti yang Bunuh Wanita dalam Mobil Bakar Diri karena Takut

25 April 2019 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Arie Ardian, saat konferensi pers kasus pembunuhan di The Media Hotel dan Towers, Jakarta Pusat. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Arie Ardian, saat konferensi pers kasus pembunuhan di The Media Hotel dan Towers, Jakarta Pusat. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
DHP nekat membakar diri usai merampok dan membunuh Indrawati Cipta (45) di basement The Media Hotel and Tower, Jakarta Pusat, 18 April lalu. Ia bunuh diri diduga takut aksinya diketahui oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Kesaksian itu diperkuat dari pengakuan istri DHP. Sang istri mengatakan ia dihubungi suaminya itu melalui pesan WhatsApp. DHP mengakui bahwa ia telah membunuh seseorang.
“Istrinya yang akhirnya juga menceritakan pada penyidik bahwa istrinya dikirim WA. Berita melalui WA di mana yang bersangkutan telah membunuh korban," ujar Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Arie Ardian, saat jumpa pers di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (25/4).
Sejumlah barang bukti dari kasus pembunuhan di The Media Hotel dan Towers, Jakarta Pusat. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
"Dan juga berpesan kepada istrinya bahwa yang bersangkutan akan mengakhiri hidup,” sambungnya.
Dari istri pelaku diketahui, motif DHP merampok dan membunuh tak lain karena kondisi ekonomi. Ia baru saja membeli motor dan terdesak karena harus membayar cicilan.
“Berdasar keterangan istrinya memang motifnya ekonomi. Yang bersangkutan juga baru membeli motor, untuk keperluan kerjanya. Untuk nyicil kendaraan. Ia merasa berdosa, merasa malu kepada istrinya,” lanjutnya.
Sejumlah barang bukti dari kasus pembunuhan di The Media Hotel dan Towers, Jakarta Pusat. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Tak lama usai penemuan jasad Indrawati, seluruh sekuriti hotel tersebut dikumpulkan. Saat itu, menurut saksi yang lain, DHP terlihat gelisah.
ADVERTISEMENT
"Ia juga menyuruh seorang OB untuk membuang kain lap dengan bercak darah," kata Arie.
DHP benar-benar mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri. Ia menyirami tubuhnya dengan zat kimia berupa akseleran. Aksi bakar diri itu ia lakukan di salah satu ruangan ganti baju di pos satpam.
Sejumlah barang bukti dari kasus pembunuhan di The Media Hotel dan Towers, Jakarta Pusat. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
“100 persen (luka bakar), jadi pelakunya gosong. Karena tersangka meninggal dunia, perkara kita hentikan,” tegasnya.
Adapun barang-barang korban yang hilang antara lain sebuah telepon genggam berwarna hitam, dompet, kunci kontak mobil, serta sebuah tas ransel berwarna hitam. Barang-barang tersebut ditemukan di dalam ruang ganti pos satpam bersama jenazah DHP.
“Ini adalah pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Kita menemukan barang yang diambil oleh tersangka ini ada di salah satu ruangan tempat sekuriti,” ujar Arie.
ADVERTISEMENT
Atas perbuatannya, DHP dijerat Pasal 365 tentang pencurian dengan kekerasan. Namun karena pelaku bunuh diri, penyidikan kasus tersebut dihentikan.