Selain Air Bersih, Alat Pengelola Tinja di DKI Juga Hasilkan Briket

27 Mei 2018 14:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Briket (Foto: Pixabay/lukaszdylka)
zoom-in-whitePerbesar
Briket (Foto: Pixabay/lukaszdylka)
ADVERTISEMENT
Teknologi pengolahan limbah tinja yang saat ini dikelola Pemprov DKI rupanya tak hanya menghasilkan air bersih, tetapi juga briket, sebuah blok yang biasa digunakan untuk bahan bakar untuk menyalakan api.
ADVERTISEMENT
"Ini kan sudah lama berjalan sebenarnya. Jadi hasil produksinya dua. Satu briket, yang untuk menyalakan api. Nah ini sedang kita kembangkan. Satunya lagi air bersih," ucap Subekti, saat dihubungi kumparan, Minggu (27/5).
Subekti menjelaskan, saat ini Pemprov DKI masih fokus dengan air bersih yang dihasilkan dari pengelolaan limbah tinja tersebut. Sebab, teknologi yang saat ini digunakan, juga masih butuh pengembangan.
"Pokoknya kemarin itu masih tahap pengembangan terus. Yang penting buat kami, bisa mengurangi pencemaran lingkungan di Jakarta," lanjut dia.
IPLT Jakarta Barat (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
IPLT Jakarta Barat (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Subekti menjelaskan, teknologi bernama PAL-Adrich Tech System ini merupakan inovasi yang diciptakan oleh dua ilmuwan PT MJH Lestari Internasional, Andri Oba dan Chairunnas.
"Kami kerja sama. Mereka juga masih mengembangkan teknologi ini," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Subekti melanjutkan, alat pengelola limbah tinja ini tersedia di dua lokasi yakni di Duri Kosambi dan di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. Di kedua tempat itulah, tinja-tinja yang dihasilkan warga, diolah untuk menjadi air bersih.
"Karena baru dua ya ini jadi Jakarta bagian timur ke Pulogebang, yang bagian barat, utara, ke Duri Kosambi," lanjutnya.
Dia menjelaskan, per harinya, Pemprov DKI baru bisa mengangkut 150 truk tinja untuk diolah. Dari 150 truk itulah, dihasilkan air bersih sebanyak 300 meter kubik.