Selama Asian Games, Truk Dilarang Melintas di Tol Dalam Kota

26 Juli 2018 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Tol Dalam Kota, Semanggi. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Tol Dalam Kota, Semanggi. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepanjang Asian Games yang berlangsung 18 Agustus-2 September mendatang, 19 ruas tol di Jakarta akan diberlakukan sistem buka tutup. Sistem ini diberlakukan karena 19 ruas tol itu menjadi rute atlet Asian Games menuju Gelora Bung Karno (GBK), velodrome Ramawangun, dan venue handball di Cibubur.
ADVERTISEMENT
Untuk memperlancar lalu lintas itu, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melarang truk untuk melewati sejumlah ruas Jalan Tol Dalam Kota. Larangan ini diberlakukan sejak pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB. Berikut sejumlah ruas Jalan Tol Dalam Kota yang dilarang dilalui oleh truk:
Suasana di Tol Dalam Kota, Semanggi. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Tol Dalam Kota, Semanggi. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Menurut Kepala Badan BPTJ Bambang Prihartono, truk diarahkan hanya melalui ruas-ruas jalan tol JORR. Bambang menjelaskan kebijakan ini merupakan bagian dari mendukung kelancaran Asian Games.
"Kebijakan transportasi guna mendukung kelancaran Asian Games tidak hanya manajemen rekayasa lalu lintas, namun juga terdapat 2 kebijakan yang lain yaitu penyediaan angkutan umum dan pengaturan lalu lintas angkutan barang (golongan III. IV dan V)," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/7).
Kepala BPTJ Bambang Prihartono (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPTJ Bambang Prihartono (Foto: Wahyuni Sahara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bambang menegaskan pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dalam menjaga kelancaran arus transportasi selama Asian Games. Oleh karena itu, Bambang berharap agar kebijakan ini bisa dijalankan dan dipatuhi oleh sopir-sopir truk dan masyarakat umum.
"Pemerintah juga sangat berharap publik ikut berpartisipasi aktif mendukung pelaksanaan kebijakan transportasi yang akan diakukan," pungkas Bambang.