Selama Pemilu, Popularitas Sandiaga Uno di Twitter Kalahkan Prabowo

21 Mei 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peneliti CfDS UGM, Iradat Wirid (kiri) di Fisipol UGM. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti CfDS UGM, Iradat Wirid (kiri) di Fisipol UGM. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) merilis riset dengan tajuk ’10 Tokoh Politik Terpopuler selama Pemilu 2019’ di Twitter. Nama Capres 01 Joko Widodo (Jokowi) berada di puncak sebagai tokoh terpopuler.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pesaing Jokowi, capres 02 Prabowo Subianto, tidak muncul di 10 besar sebagai tokoh terpopuler selama Pemilu 2019 di Twitter. Nama Prabowo hanya menduduki peringkat 14.
Prabowo bahkan kalah jauh dengan cawapresnya, Sandiaga Uno. Nama Sandiaga berada di posisi ke-2, di bawah Joko Widodo sebagai tokoh terpopuler pada Pemilu 2019 di Twitter.
“Prabowo tidak terlalu tinggi (popularitasnya). Justru Sandi muncul di peringkat kedua sebagai tokoh terpopuler di Twitter. Followers Sandi ini hanya 1,6 juta atau hanya sepersepuluh dari Jokowi. Tapi, engagement Sandi mencapai 5,67 juta atau hampir 4,5 kali followersnya,” kata Iradat Wirid, peneliti CfDS UGM, Selasa (21/5).
Sementara itu, Jokowi yang memiliki followers di Twitter mencapai 11,4 juta, engagementnya hanya 6,3 juta atau separuhnya saja. Menurut Iradat, hal itu wajar karena Sandiaga harus lebih banyak mencuit untuk mengimbangi banyaknya followers Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Mengimbangi Jokowi yang unggul modal dengan 11 juta followers. Sandiaga memang dengan modal followers lebih rendah tentu saja effort rutinitas twit harus dilakukan secara masif dan cuit Sandiaga empat kali lebih tinggi dari Jokowi,” katanya.
Iradat menganalisa, Sandiaga disiapkan untuk head to head dengan Jokowi di Twitter. Seperti diketahui Twitter merupakan salah satu lumbung untuk meraup suara milenial.
“Tampaknya tim 02 menyiapkan Sandiaga Uno untuk mengimbangi popularitas pak Jokowi di media sosial Twitter,” katanya.
Hal tersebut terlihat dari kata-kata yang muncul dari cuitan Sandi. Kata yang digunakan kurang lebih mirip seperti kata-kata yang dimunculkan Jokowi.
“Kata-kata 'Indonesia', ada kata-kata 'anak'. Muncul kata-kata 'lapangan kerja, 'bangsa, 'anak muda, 'ekonomi. Ini memang bisa melihat karakteristik Sandiaga untuk menggaet pemilih pemula dari twit-twit yang muncul,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Sandi konsisten memposting ke mana tujuannya dan ini cuit yang digunakan Pak Jokowi. Kalau kita lihat Pak Jokowi sempat di 8 Mei ini, twit yang tipikal pak Jokowi yaitu 'mendarat di mana saya sedang berada di mana'. Ini diproduksi secara berimbang oleh Sandi ,” ujarnya.
Sementara Prabowo dan Ma'ruf Amin tidak muncul di 10 besar tokoh karena tidak muncul secara orisinil di Twitter.
“Kalau kita melihat twit-twitnya pak Prabowo memang di media digambarkan tegas dan berapi-api, itu tidak bisa muncul di Twitter. Beliau juga tidak pernah mengupload video tertentu yang memvisualisasikan dirinya. Banyak pendukung 02 yang lebih rileks dengan Sandiaga,” ujarnya.
CfDS melakukan pengambilan data tweets dalam rentang waktu 17 Januari 2019 sampai dengan 16 Mei 2019. Pengolahan data menggunakan python nltk dan Nvivo. Serta dengan melihat engagement rate melalui fitur like dan retweet dari akun media sosial sepuluh tokoh politik terpopuler di Twitter.
ADVERTISEMENT
Berikut daftarnya:
1. Joko Widodo
2. Sandiaga Uno
3. Fahri Hamzah
4. Rocky Gerung
5. Dahnil Anzar
6. Cak Khum
7. Mustofa Nahrawardaya
8. Fadli Zon
9. Mahfud MD
10. Haikal Hassan