news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Selama Prosesi Mabit, Mina-Masjidil Haram Macet Total

14 Agustus 2019 1:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macet total dari Masjdil Haram ke Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Macet total dari Masjdil Haram ke Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemacetan total mengular panjang antara Mina hingga ke Masjidil Haram selama prosesi mabit digelar. Akibatnya, jemaah harus rela berjalan kaki jauh dari Masjidil Haram ke hotel mereka, lalu diteruskan ke Mina untuk mabit dan lempar jamarat.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, kemacetan terjadi sejak berakhirnya prosesi wukuf di Arafah pada Minggu pekan lalu (11/8). Kemacetan mulai terurai pada malam hari, Selasa (13/8), setelah ratusan ribu jemaah yang mengambil nafar awal meninggalkan Mina.
Macet total dari Masjdil Haram ke Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Selasa sore, gelombang jemaah haji tidak henti-hentinya bergerak dari Mina melalui wilayah Shesha, Makkah. Mereka memenuhi satu ruas jalan arah ke Masjidil Haram. Sementara jalur menuju Mina macet total, tidak bergerak sama sekali, seperti tempat parkiran raksasa.
Penyebab kemacetan adalah banyaknya jemaah yang menyeberang jalan tanpa henti. Selain itu, polisi juga menerapkan buka-tutup di jalanan depan supermarket Bin Dawood. Banyak pemilik mobil akhirnya meninggalkan kendaraan mereka di gang-gang lalu berjalan pulang. Keberadaan mobil yang parkir sembarangan ini menambah semrawut lalu lintas.
Macet total dari Masjdil Haram ke Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Macet panjang menyulitkan jemaah yang ingin pulang ke hotel usai melakukan tawaf ifadah di Masjidil Haram. Bagi jemaah yang tinggal di Shesha, mereka harus berjalan sekitar 6 kilometer. Dari Shesha, mereka harus berjalan lagi sekitar 2 kilometer menuju lokasi lempar jumrah. Belum lagi ditambah perjalanan ke maktab dari lokasi lempar jumrah yang mencapai 5 kilometer jika kebagian di tenda Mina Jadid.
ADVERTISEMENT
"Saya berjalan 23 kilometer saat itu," kata Fachri Darlis, 52, jemaah haji asal Jakarta yang tinggal di hotel Shesha dan kebagian maktab 8 di Mina Jadid.
Macet total dari Masjdil Haram ke Mina. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Perjalanan dari Masjidil Haram ke Shesha memakan waktu sekitar 1 jam dengan ritme berjalan sedang. Abdul Hasyim, 68, jemaah asal Lampung melakukannya. Setelah lelah tawaf dan sa'i di Masjidil haram, dia dan istrinya Dwi Susilo, 60, masih terpaksa harus jalan ke hotelnya di Shesha karena macet parah.
Dengan kemacetan seperti ini, naik taksi pun percuma, lebih cepat jalan kaki. Selain itu, bus salawat yang biasa mengantar jemaah ke Masjidil Haram belum beroperasi lagi.
Kendati lelah dirasakan, namun Abdul dan istrinya menjalaninya dengan penuh suka cita serta rasa syukur. "Kami telah menanti 8 tahun agar bisa naik haji, saya mensyukuri semuanya dan menjalaninya dengan penuh ikhlas. Saya selalu minta perlindungan Allah," kata Abdul.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada kendaraan saat itu. Capek sih capek, tapi harus kami jalani," kata Dwi.
Abdul Hasyim dan istrinya Dwi Susilo di Mekkah Foto: Denny Armandhanu
Jemaah haji diimbau untuk terus menjaga kesehatannya karena harus menjalani prosesi haji yang melelahkan. Edi Supriyatna, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Haji Daerah Kerja Madinah, mengatakan harus cukup beristirahat.
"Sebaiknya setelah sampai hotel agar beristirahat. Jangan lupa tetap makan dan minum. Jika ada gangguan kesehatan segera hubungi petugas TKHI kloternya," kata Edi.