Selandia Baru Hanya Dihuni Satu Persen Umat Muslim

15 Maret 2019 11:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru. Foto: Facebook/@dudi.susanto.7
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru. Foto: Facebook/@dudi.susanto.7
ADVERTISEMENT
Penembakan terjadi pada dua masjid di Christchurch, Selandia Baru , Jumat (15/3). Penembakan di Christchurch tersebut mengarah kepada umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah salat Jumat.
ADVERTISEMENT
Negara yang terletak di barat daya Samudera Pasifik ternyata hanya memiliki satu persen umat muslim dari hampir 5 juta penduduk yang tinggal di sana.
"Mayoritas (77 persen) dari umat muslim Selandia Baru dilahirkan di luar negeri dengan proporsi terbesar orang India (29 persen) dan orang-orang dari Timur Tengah (21 persen) seperti Arab, Iran, dan Irak," tulis riset tersebut mengutip dari Kementerian Pembangunan Sosial Selandia Baru tahun 2008.
Dalam riset tersebut juga diungkap bahwa keberagaman di Selandia Baru adalah sebuah keniscayaan. Sebab, 4,3 juta populasi negara itu merupakan imigran.
ADVERTISEMENT
"40-50.000 imigran dari sekitar 150 negara memasuki Selandia Baru setiap tahun. Keberagaman di sini akan terus bertumbuh," tulis riset tersebut.
Riset ini pun diamini oleh sebuah survei nasional dari Ward dan Masgoret tahun 2008 yang menyebut 2.000 KK di Selandia Baru mendukung ideologi multikultural.
Maka dari itu tidak heran bila kejadian penembakan di Christchurch, langsung mendapat respons dari Perdana Menteri Jacinda Ardern.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memberikan keterangan kepada publik perihal kasus penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Foto: REUTERS
"Apa yang terjadi di Chistchurch adalah kejadian luar biasa dari kekerasan yang belum pernah terjadi. Hal itu tak diterima di Selandia Baru," kata Ardern.
"Orang yang melakukan aksi kekerasan tersebut tak punya tempat di negara ini," tegas Ardern.