Semakin Kritis, Kasatreskrim Polres Wonogiri Akan Dibawa ke Singapura

10 Mei 2019 21:22 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ruang ICU RS Dr Oen Solo Baru, tempat Kasatreskrim Polres Wonogiri dirawat. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ruang ICU RS Dr Oen Solo Baru, tempat Kasatreskrim Polres Wonogiri dirawat. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi Kasatreskrim Polres Wonogiri AKP Aditia Mulya Ramdhani semakin kritis. Dua hari dirawat di ruang ICU RS Dr. Oen Solo Baru, Aditia masih tak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
Aditia merupakan anggota polisi yang menjadi korban pengeroyokan oleh massa saat sedang mengamankan tawuran antar-dua padepokan silat di Wonogiri pada Kamis (9/5).
Dewi, istri Aditia, berencana memindahkan suaminya itu ke salah satu rumah sakit di Singapura. "Sampai sekarang masih belum sadarkan diri di ruang ICU, Mengalami gegar otak akibat pukulan," ujar Dewi, di Solo, Jumat (10/5).
Gegar otak yang dialami Aditia, kata Dewi, terbilang cukup parah. Dewi tak ingin suaminya itu koma berkepanjangan. Dalam waktu dekat, dia akan memboyong mantan Kapolsek Pasar Kliwon Polresta Surakarta itu ke Negeri Singa.
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
"Saya kaget dikabari teman-teman anggota Polres Wonogiri, Aditia menjadi korban pengeroyokan saat mengamankan bentrok dua perguruan silat besar yang terjadi di SPBU Sudimoro, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Kamis kemarin," ujar Dewi.
ADVERTISEMENT
Tindakan medis berupa operasi telah dilakukan untuk mengatasi pendarahan otak yang mengakibatkan korban koma dan tak sadarkan diri hingga saat ini. Operasi tersebut telah dilakukan pada Kamis (9/5).
"Saya mewakili keluarga sedang berencana untuk memindahkan Aditia ke rumah sakit di Singapura sebagai alternatif pengobatan," kata dia.
Sebelum dipindahkan ke RS Singapura, kata Dewi, perlu dilakukan observasi tim medis lebih dulu. Dia meminta pada masyarakat agar ikut mendoakan kesembuhan suaminya itu.