Semangat Atlet Asian Para Games dan Totalitas kumparan Menggali Cerita

21 Desember 2018 23:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad (kiri) dan Menpora Imam Nahrawi (kanan) saat malam Apresiasi Media INAPGOC di Empirica, Jakarta, Jumat (21/12). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad (kiri) dan Menpora Imam Nahrawi (kanan) saat malam Apresiasi Media INAPGOC di Empirica, Jakarta, Jumat (21/12). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Semua berawal pada bulan September 2018. Kala itu tim kumparan sedang berada di Solo, Jawa Tengah, pusat latihan para atlet yang akan berlaga di ajang olahraga terbesar tingkap Asia untuk para atlet disabilitas, Asian Para Games 2018.
ADVERTISEMENT
Saat itu gelaran Asian Games 2018 yang meriah dan menempatkan Indonesia di posisi 4 klasemen akhir baru saja selesai. Euforia masih sangat terasa kala itu, sepanjang gelaran Asian Games 2018, masyarakat berebut menonton di venue.
Ternyata euforia penonton itu justru menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para atlet yang akan berlaga di Asian Para Games 2018. Usai berlatih, sebagian dari para atlet itu menangis, mereka khawatir ketika mereka bertanding pada bulan Oktober 2018, tidak akan ada penonton yang berbondong-bondong menyemangati mereka di venue pertandingan.
Jokowi memberikan bonus untuk atlet Indonesia di Asian Para Games 2018. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi memberikan bonus untuk atlet Indonesia di Asian Para Games 2018. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Beberapa atlet khawatir venue akan sepi dan masyarakat tidak tertarik untuk mendukung perjuangan mereka. Padahal, latihan keras mereka semata-mata untuk mengharumkan nama bangsa, melihat bendera merah putih berkibar di tiang tertinggi di arena diiringi lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran para atlet para games itulah yang menjadi salah satu alasan kumparan untuk total mengabarkan gelaran Asian Para Games 2018. Sejak sebulan sebelum Asian Para Games 2018 digelar, kami sudah mulai mengabarkan persiapan para atlet di Solo.
Semangat Asian Para Games 2018 (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Semangat Asian Para Games 2018 (Foto: kumparan)
Kami mengikuti proses latihan keras mereka, menggali cerita perjuangan dan pahit getir menjadi seorang atlet disabilitas. Hingga mengikuti keseharian mereka selama masa pemusatan latihan.
Hingga tiba saatnya Asian Para Games 2018 dimulai, kami menggeber semua daya dan upaya untuk mengabarkan perjuangan dan prestasi para atlet. Tujuan kami, jangan sampai semangat dan kerja keras para atlet tidak diketahui khalayak ramai.
Keringat demi keringat para atlet menghasilkan raihan medali hingga menempatkan Indonesia di posisi 5 klasemen akhir Asian Para Games 2018. Tak terasa, lebih dari 100 story kami buat.
Karina Nur Shabrina (kanan) meraih bronze kategori Most Energetic Journalist di Malam Apresiasi INAPGOC. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Karina Nur Shabrina (kanan) meraih bronze kategori Most Energetic Journalist di Malam Apresiasi INAPGOC. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
komitmen kumparan yang ingin selalu mengabarkan semangat dan memberikan ruang berkarya bagi para saudara kita yang disabilitas membuahkan penghargaan dari INAPGOC. kumparan menjadi salah satu media terproduktif selama gelaran Asian Para Games 2018. Penghargaan itu dilengkapi dengan penghargaan yang diraih wartawan kami, Karina Nur Sabrina sebagai salah satu wartawan paling energic selama meliput Asian Para Games 2018.
ADVERTISEMENT
"kumparan sangat concern dengan para disabilitas bagaimana kita mendorong supaya kemarin atlet disabilitas kita bisa berprestasi dengan baik," kata Pemimpin Redaksi kumparan, Arifin Asydad.
Berikut beberapa hasil liputan kumparan selama Asian Para Games 2018: