Sembako Maut di Seberang Istana: Mahesa Meninggal karena Dehidrasi

5 Mei 2018 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Djunaidi beserta istri dan anak (Foto: Soejono Eben/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djunaidi beserta istri dan anak (Foto: Soejono Eben/kumparan)
ADVERTISEMENT
Djunaidi (41), ayah dari Mahesa, bocah yang tewas saat acara bagi-bagi sembako di Monas, mendatangi panggilan polisi. Djunaidi, menjalani pemeriksaan sebagai saksi. Polisi memang melakukan penyelidikan atas kasus perayaan paskah dan bagi sembako di Monas yang berujung tewasnya dua bocah.
ADVERTISEMENT
Djunaidi kepada wartawan, Sabtu (5/5) menuturkan, duka yang dialaminya. Bagaimana dia mencari anaknya di Monas hingga ditemukan tak bernyawa di RS Tarakan.
"Saya masih sempat ketemu mamanya sekitar jam 06.20 pagi untuk ke Stasiun Kota, dia mau periksa kesehatan di RS Pelni. Pukul 08.30 saya pesanin anak saya (Mahesa) agar tidak kemana-mana kemudian saya berangkat. Sekitar pukul 15.00 WIB, istri saya udah di rumah dari rumah sakit dia kabarin, saya tanya anak di mana," ujar Djunaidi, di Polda Metro Jaya.
Djunaidi menuturkan, kemudian tak lama setelah dia berbincang dengan istrinya, tetangganya datang menanyakan ke istrinya apakah Mahesa yang sering dipanggil Sosis ini sudah pulang dari pembagian sembako di Monas.
ADVERTISEMENT
Istri Djunaidi kaget, lalu mengabarkan ke suaminya soal bagi sembako di Monas. Istri Djunaidi langsung inisatif pergi ke Monas mencari keberadaan Mahesa.
"Jam 4 sore saya dapat kabar lagi dari istri anak hilang di Monas, saya bilang kok bisa? Ini teman kasih tahu dia (Mahes) berangkat ke Monas bersama temannya, terus istri saya jalan ke Monas. Setelah itu saya dari Kelapa Gading, sampai sana sekitar azan maghrib di dekat depan istana," cerita Djunaidi.
Djunaidi  (Foto: Soejono Eben/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djunaidi (Foto: Soejono Eben/kumparan)
Tak hanya dia dan istrinya mencari Mahes di Monas, sanak keluarga yakni keponakan Djunaidi juga ikut mencari dan menyisir keberadaan Mahesa. Mereka berpencar ke beberapa titik di kawasan tersebut yakni di Istiqlal, Istana Merdeka, dan kawasan Stasiun Gambir.
ADVERTISEMENT
Namun hasil pencarian tersebut juga tidak membuahkan hasil hingga Djunaidi sempat bicara denga seseorang yang ia duga sebagai panitia. Djunaidi lalu mengutarakan soal kehilangan anaknya. Dan akhirnya setelah sekitar pukul 21.00 WIB, Djunaidi mendapatkan informasi tentang keberadaan anaknya tersebut.
"Terus di sana ada yang ngontak dari dalam pangggung dan dikasih kabar jam 09.00 malam ditanyai masih di Monas, saya bilang masih dia bilang sabar pak ada petugas satpol PP nemuin anak kecil bapak tungggu dulu," ucap Djunaidi menirukan orang tersebut.
Setelah ditunggu beberapa saat Djunaidi akhirnya dibawa oleh orang tersebut ke Rumah Sakit Tarakan untuk melihat apakah anak yang berada di RS tersebut adalah Mahesa.
"Saya tunggu jam 21.30 WIB dijemput dan dibawa ke Tarakan di sana saya ditanyain 'Bapak anak bapak ciri-cirinya besar gemuk rambut keriting iya di situ', saya pikir sudah ngawur takut kenapa-napa. Kemudian saya dibawa ke ruangan belakang ini benar anak saya dan enggak tau bilang apa lagi," ucap Djunaidi.
ADVERTISEMENT
Dalam kondisi kaget tersebut ia juga melihat anaknya terbaring tak bernyawa dengan kondisi mengeluarkan darah dari hidungnya. Menurut diagnosa dokter, Mahesa dehidrasi dan pecah pembuluh darahnya.
"Saya tanya petugas kenapa anak saya keluar darah dari hidung setelah itu pihak dokter pangggil saya. Kata dokter anak saya masuk setengah empat sore dibawa dua petugas Satpol PP dan enggak sadar diri menurut petugas tersebut ditemukan di luar Monas," urai dia.
"Saya tanya apa karena dianiaya kenapa keluar darah terus? Dokter bilang karena suhu badan melebihi 42 saya bantu enggak turun dan sudah enggak sadar diri kejang-kejang. Pukul 19.40 WIB dokter bilang anak saya tidak ada dan itu karena pembuluh darah pecah dan dehidrasi juga," tutup Djunaidi.
Suasana pembagian sembako di Monas. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembagian sembako di Monas. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A)
ADVERTISEMENT