Sempat Dihapus Facebook, DKM Jogokariyan Ungkap Permintaan Maaf PDIP

30 Januari 2019 10:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi ricuh massa PDIP di depan Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta, akhirnya berakhir damai. Pihak Taklim atau Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jogokariyan pun telah memberi klarifikasi terkait kronologi kericuhan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kronologi ini dijelaskan langsung oleh tokoh agama Masjid Jogokariyan, Ustaz Salim A Fillah, dalam akun Facebooknya. Namun, Salim sempat mengaku kecewa. Karifikasi yang sempat ia tulis dalam akun Facebooknya dihapus oleh pihak Facebook. Ia pun kembali mengunggah klarifikasi tersebut, Selasa (29/1).
"Sebegitunyakah? Sampai posting klarifikasi kami dari Masjid Jogokariyan di FB saya dihapus? Okay. Saya posting ulang," ungkap Salim dikutip kumparan, Rabu (30/1). kumparan telah menghubungi Salim terkait klarifikasi ini namun belum mendapat jawaban.
Dalam klarifikasinya, Salim mengatakan, kericuhan terjadi usai diselenggarakannya rangkaian acara pemilihan Takmir Masjid Jogokariyan, Minggu (27/1) sore.
"Seusai pembagian paket santunan sembako sekitar pukul 16.05 WIB, warga yang hendak pulang dikejutkan oleh aksi pelemparan ke arah masjid dan jemaah yang dilakukan konvoi massa PDIP sambil menggeber suara bising motornya, sehingga merusak prasasti nama masjid dan tenda kegiatan," ungkap Salim.
ADVERTISEMENT
Salim mengatakan, saat kejadian warga sekitar langsung menghalau konvoi massa PDIP hingga keluar kampung. Salim pun memastikan tak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Pihak kepolisian, kata Salim, langsung datang dan menggelar mediasi antara Taklim Masjid Jogokariyan dengan PDIP Kecamatan Mantrijeron.
"Demi menjaga kondusivitas, keamanan, dan ketenteraman Kota Yogyakarta khususnya dan secara nasional pada umumnya; Takmir Masjid Jogokariyan dengan itikad baik bersegera menyambut inisiatif mediasi dari Kapolsek Mantrijeron dan Danramil Mantrijeron, di Kantor Kecamatan Mantrijeron," jelasnya.
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
Menurut Salim, mediasi itu menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam surat bermaterai. Yakni, pihak PDIP yang diwakili Junianto Budi Purnomo meminta maaf kepada pihak Masjid Jogokariyan. Kemudian, pihak PDIP akan menghadirkan Kristiono (di berita sebelumnya disebut sebagai Kris Kelinci-red) selaku pelaku provokator untuk meminta maaf.
ADVERTISEMENT
"Sesuai dengan fakta dan hasil mediasi yang telah ditandatangani di atas materai dan disaksikan oleh camat, kapolsek, danramil, dan Bawaslu Kecamatan Mantrijeron, dengan harapan agar keamanan, ketertiban, ketenteraman, dan kerukunan selalu terjaga di wilayah Kota Yogyakarta dan secara nasional pada umumnya," pungkasnya.
Surat bermaterai kesepakatan damai antara Taklin Masjid Jogokariyan dengan PDIP Mantrijeron. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat bermaterai kesepakatan damai antara Taklin Masjid Jogokariyan dengan PDIP Mantrijeron. (Foto: Dok. Istimewa)