Sempat Tertunda karena Bom, Festival Rujak Uleg Digelar di Surabaya
ADVERTISEMENT
Dalam rangakaian hari jadi ke-726 Kota Surabaya, Pemkot Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg 2019 di kawasan pecinan, Kya-Kya, Jalan Kembang Jepung, Surabaya, Minggu (17/3).
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak warga Surabaya bersyukur dapat menggelar festival rujak uleg tahun ini. Pasalnya, Festival Rujak Uleg tahun 2018 lalu batal digelar lantaran terjadi tragedi serangan bom pada Mei 2018. Bahkan, tak ada perayaan HUT ke-725 Surabaya.
Selain itu, Risma juga mengimbau warga Surabaya untuk saling rukun, menghormati perbedaan, dan meningkatkan persatuan.
"Tahun lalu kita tidak bisa merayakan ini karena kita mendapat cobaan. Mari kita semua ini bersaudara, kita tidak boleh saling bermusuhan, dendam, benci. Tidak ada agama apapun yang mengajarkan dendam," kata Risma dalam pidato sambutannya, Minggu (17/3).
Risma mengatakan, seluruh warga Surabaya harus saling bahu-membahu agar target Surabaya lebih baik lagi dapat segera dicapai. "Mari lupakan perbedaan, tingkatkan persatuan agar menjadi kekuatan kita lebih maju lagi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pantaun di lokasi, usai menyampaikan sambutan, Risma melakukan nguleg bersama sejumlah tamu di atas cobek terbesar yang berdiameter 250 cm dan berat 1,5 ton.
Festival Rujak Uleg 2019 ini menjadi pembuka atas rangkaian peringatan Hari Jadi ke-726 Kota Surabaya. Festival ini juga memecahkan dua Rekor MURI, yaitu cobek terbesar dan peserta terbanyak sejumlah 1.801 peserta.