Senandung Cinta Tanah Air dari Anak-anak Pedalaman Papua

13 Agustus 2018 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berkumpul di pinggir landasan penerbangan di distrik Puldama, Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (13/8/2018). (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga berkumpul di pinggir landasan penerbangan di distrik Puldama, Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (13/8/2018). (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Udara dingin merebak saat kumparan tiba di Distrik Puldama, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (11/8). Padahal matahari saat itu cukup terik.
ADVERTISEMENT
Udara dingin tak mau pergi karena Distrik Puldama terletak di pedalaman. Kanan-kirinya membentang pegunungan. Pohon-pohon tinggi menjulang.
Menuju Distrik Puldama penuh perjuangan. Hanya ada satu akses transportasi menuju ke distrik ini yaitu menggunakan pesawat ukuran kecil.
Tidak ada jalur darat. Belum ada jalanan yang menyambungkan distrik ini ke distrik lain, termasuk ke pusat kota, Kabupaten Yahukimo. Jika benar-benar ingin ke pusat keramaian, maka masyarakat distik Puldama hanya bisa berjalan kaki.
Rombongan Kementerian ESDM memberikan bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi, Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (13/8/2018). (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rombongan Kementerian ESDM memberikan bantuan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi, Kabupaten Yahukimo, Papua, Senin (13/8/2018). (Foto: Feby Dwi Sutianto/kumparan)
Lalu, sejauh apa jaraknya?
Jarak yang ditempuh sangat jauh, butuh lebih dari satu minggu untuk sampai ke pusat kota. Hal ini membuat mereka sulit dijangkau oleh dunia luar.
Bahkan, mereka puluhan tahun hidup tanpa listrik. Saat malam tiba, mereka hanya mengandalkan sebatang lilin atau lampu templok.
ADVERTISEMENT
Baru pada tahun ini, Kementerian ESDM datang untuk menerangi Distrik Puldama, Papua. Distrik mereka pun akan segera terang benderang di kala malam.
Sejauh apa pun Distrik Puldama, seberat apapun kehidupan mereka, mereka tak berbeda dengan kita yang tinggal di Jakarta atau pulau lainnya. Mereka tetap Indonesia.
Anak-anak distrik Puldama, Kabupten Yahukimo, Papua emnyanyikan lagu-lagu nasional Indonesia (Foto: Luthfan D/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak distrik Puldama, Kabupten Yahukimo, Papua emnyanyikan lagu-lagu nasional Indonesia (Foto: Luthfan D/kumparan)
Hidup tanpa penerangan tak membuat mereka lantas gelap persatuan. Mereka dengan penuh keyakinan mengungkapkan, Indonesia adalah negaranya yang dicintai. Lagu-lagu persatuan pun mereka hafal.
Anak-anak Distrik Puldama juga demikian. Mereka begitu cinta tanah airnya. Tak banyak memang yang mereka bisa lakukan, tetapi lewat senandung lagu perjuangan, mereka buktikan bahwa Indonesia tetaplah di hati.
Menurut Yosafat Yebu (21), guru SD Inpres di Distrik Puldama, anak-anak sudah ditanamkan sejak dini nilai-nilai nasionalisme dengan berbagai cara, salah satunya melalui bernyanyi.
ADVERTISEMENT
"Mereka ini hafal lagu lagu nasional dan daerah, kita belajar juga soal itu," kata Yosafat Yebu.
Dengan suara yang merdu, mereka bernyanyi bersama. Lagu yang mereka nyanyikan adalah 'Dari Sabang sampai Merauke'. Hati bergetar mendengar suara mereka yang membara. Mereka jauh, tapi bukan berarit mereka tak punya cara untuk mencintai Ibu Pertiwi.
Berikut suara indah anak-anak dari Distrik Puldama, Yahukimo, Papua.