Senin 23 Juli Pengguna KRL Tak Bisa Pakai KMT, Akan Ada Tiket Kertas

22 Juli 2018 21:58 WIB
KRL berjalan melintasi di Stasiun Cilebut (Foto: Yulius Satria Wijaya/antara foto)
zoom-in-whitePerbesar
KRL berjalan melintasi di Stasiun Cilebut (Foto: Yulius Satria Wijaya/antara foto)
ADVERTISEMENT
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan, untuk Senin (23/7) besok para pengguna KRL diwajibkan untuk membeli tiket kertas. Hal tersebut dikarenakan belum selesainya proses pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir," sebut VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa dalam keterangan pers kepada kumparan, Sabtu (22/7).
Eva mengatakan, tiket kertas KRL akan dijual dengan harga Rp 3.000 untuk semua stasiun tujuan. Para penumpang KRL diharapkan untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas.
"Prosedur pembeliannya, pengguna dapat mengantre di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini. Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL," jelas Eva.
ADVERTISEMENT
"Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan," sambung dia.
Selain itu, Eva mengimbau disebabkan masa pemeliharaan yang berefek pada tak bisa digunakannya Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik, seluruh pengguna jasa KRL untuk merencanakan kembali waktu perjalanan.
"PT KCI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Saat ini seluruh petugas telah dikerahkan untuk mendukung pembaharuan sistem sekaligus membantu layanan kepada para pengguna KRL," pungkas dia.