Seorang Anak di Lebak Dikeroyok karena Saling Ejek di Facebook

8 April 2019 19:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pengeroyokan Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Beredar video seorang anak laki-laki di Malimping, Lebak, Banten, yang dikeroyok segerombolan remaja lainnya, Jumat (5/4) lalu. Kapolsek Malimping AKP Gofar menyebut, kejadian itu berawal dari saling ejek di media sosial Facebook.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saling ejek di Facebook, kemudian berujung pengeroyokan. Mereka ini beda sekolah," kata Gofar kepada kumparan, Senin (8/4).
Gofar menyebut, hingga saat ini belum ada pelaku yang ditahan. Namun, pihak keluarga korban sudah datang ke Polsek Malimping untuk melaporkan kejadian tersebut.
"Orangtuanya (korban) melaporkan ke Polsek. Untuk inisial korban, saya lupa. Belum ada yang ditahan," ungkapnya.
Komisioner bidang pendidikan Retno Listyarti saat konferensi pers tentang KPAI di awal 2019 mencatat banyaknya kasus-kasus anak di bidang pendidikan, Jakarta, Jumat (15/2/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara itu, KPAI menyayangkan aksi kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur tersebut. KPAI juga mendorong pihak kepolisian segera mengusut kasus itu dengan menggunakan ketentuan dalam UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).
"Tapi, jika memungkinkan, KPAI mendorong agar menggunakan diversi atau penyelesaian di luar pengadilan, mengingat korban dan pelaku masih berusia anak," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangannya, Senin (8/4).
ADVERTISEMENT
Retno juga menyebut, pihaknya akan mendorong Dinas PPA dan P2TP2A Kabupaten Lebak untuk memberikan layanan psikologis bagi korban dan pelaku. Biasanya, akan ada psikolog yang melakukan assesmen dan rehabilitas agar para remaja itu tidak mengulangi perbuatannya.
"Anak-anak ini harus dibantu memahami konsep diri yang positif dan memiliki tujuan hidupnya. Kami juga mendorong para orangtua dari para remaja tersebut untuk memperbaiki pola asuh di rumah," lanjutnya.
Selain itu, KPAI juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video kekerasan tersebut. KPAI juga akan berkoordinasi dengan Kemenkominfo untuk memblokir video itu.