Seorang Pria Mengaku Polisi Todong Pistol ke Sopir Taksi Online

14 Februari 2018 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pistol polisi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pistol polisi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ribuan pengemudi taksi online yang tergabung dalam Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) berunjuk rasa menolak Permenhub 108 di depan Istana Merdeka, Jakarta sejak pukul 11.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Usai berunjuk rasa sekitar lima jam dan hendak membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB, Rabu (14/2) massa dihebohkan dengan kejadian seorang pria yang mengaku polisi menodongkan pistol ke salah satu demonstran.
Berawal dari mobil demonstran yang akan meninggalkan lokasi kemudian hendak mengambil lajur kiri. Somad (40), pria yang ditodong pistol bercerita kalau mobilnya sudah menyalakan lampu sen.
Pria mengaku polisi todong sopir taksi online. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pria mengaku polisi todong sopir taksi online. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
"Tadi bubaran demo kita mau ambil kiri, sudah kasih sen. Dia enggak terima disodok sama kita," kata Somad (40) di sekitar Lapangan Silang Monas, Jakarta, Rabu (14/2).
"Kita disuruh minggir dengan kata-kata kasar. Dia bawa pistol dan SIM saya diambil," lanjut dia.
Somad menjelaskan pria tersebut tampak emosi dan mengaku sebagai anggota Polri yang berdinas di Polda Metro Jaya. Melihat salah satu temannya ditodong pistol, pendemo yang lain ikut membantu melerai dan nyaris menghakimi pria tersebut.
ADVERTISEMENT
Beruntung polisi dengan sigap langsung mengamankan pria tersebut ke pos polisi. Demo Aliando bubar setelah ditemui Deputi IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Kepresidenan, Eko Sulistyo dan Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi.
Kepada Demonstran, Eko menyampaikan bahwa mereka akan memfasilitasi pertemuan antara perwakilan Aliando dengan pihak Kemenhub dan sejumlah pihak lain yang terkait.
"Dari hasil pertemuan tadi memang tidak bisa diputuskan pada hari ini. Artinya kita mengerti apa permasalahannya karena itu membutuhkan lintas kelembagaan sehingga akan dilanjutkan pertemuan yang akan datang paling tidak Senin (19/2) mendatang," kata Eko kepada demonstran, Rabu (14/2).