Sepekan Setelah Bom Paskah, Sri Lanka Larang Cadar

30 April 2019 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cadar. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cadar. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena resmi melarang penggunaan cadar. Larangan itu disampaikan setelah terjadinya bom Paskah yang menewaskan 253 orang.
ADVERTISEMENT
Sirisena mengatakan, larangan penggunaan cadar diterapkan seluruh area publik tanpa terkecuali. Kebijakan tersebut mulai berlaku sejak Senin (29/4).
"Larangan ditujukan untuk memastikan keamanan nasional," sebut Sirisena seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/4).
Sejumlah warga berhamburan keluar rumah ketika mendengar ledakan sebuah mobil di dekat gereja di Kolombo, Sri Lanka. Foto: REUTERS / Dinuka Liyanawatte
"Tidak boleh ada yang menutup wajahnya untuk mempersulit pengenalan identitas," kata dia.
Sebelum resmi diberlakukan oleh pemerintah, sejumlah ulama di Sri Lanka telah meminta agar wanita Muslim tidak menutupi wajahnya.
Larangan penggunaan cadar ditanggapi beragam oleh lapisan masyarakat Sri Lanka. Ada yang mendukung, tidak sedikit pula yang menentang.
Aktivis hak perempuan di Sri Lanka Tehani Ariyaratne menolak putusan larangan cadar. Menurutnya pemerintah harusnya terlebih dulu berkonsultasi dengan wanita Muslim pemakai cadar sebelum mengeluarkan putusan.
Suasana Gereja di Sri Lanka setelah terjadinya bom di Gereja St. Anthony's Shrine, Kochchikade. Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
"Ini tidak bisa diterima. Ini pelanggaran hak kebebasan beragama," ucap Ariyaratne.
ADVERTISEMENT
Anggota parlemen dari partai penguasa Sri Lanka, Partai Persatuan Nasional, Harshana Rajakaruna, percaya kebijakan pemerintah telah mendapat dukungan termasuk dari warga Muslim.
"Saya rasa mayoritas masyarakat Muslim menyambut positif dan gembira dengan pelarangan," kata Rajakaruna.
"Saya sudah bicara dengan perwakilan warga Muslim dan mereka berkata, pemakaian cadar tidak ada di budaya Sri Lanka, hal itu datang lewat pengaruh dalam 10 sampai 15 tahun belakangan," paparnya.