Sepekan Teror Christchurch, Azan Salat Jumat Menggema di Selandia Baru

22 Maret 2019 9:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang polisi berjaga di depan masjid Al-Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat, (22/3). Foto: REUTERS / Jorge Silva
zoom-in-whitePerbesar
Seorang polisi berjaga di depan masjid Al-Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat, (22/3). Foto: REUTERS / Jorge Silva
ADVERTISEMENT
Suara azan terdengar di seluruh penjuru Selandia Baru. Lantunan azan yang diikuti mengheningkan cipta selama dua menit ini merupakan bentuk penghormatan terhadap korban penembakan di dua Masjid di Christchurch pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Sepekan sudah kejadian berdarah pembantaian 50 orang di dua masjid terjadi di Selandia Baru. Aksi keji tersebut dilakukan seorang teroris berkewarganegaraan Australia, pengikut paham supremasi kulit putih, Brenton Tarrant.
Demi menghormati keluarga korban, pemerintah Selandia Baru memutuskan memperdengarkan dan menyiarkan azan di seluruh Negeri Kiwi. Usai azan dikumandangkan, ribuan warga setempat termasuk Perdana Menteri Jacinda Ardern yang berada di sebuah taman di dekat masjid lokasi kejadian, mengheningkan cipta selama dua menit sebagai bentuk penghormatan terhadap seluruh korban.
Sejumlah warga Christchurch mengenakan kerudung sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Hagley Park di luar masjid Al-Noor, Selandia Baru, Jumat, (22/3). Foto: REUTERS / Jorge Silva
Mengheningkan cipta tak cuma berlangsung di Christchurch. Namun, pula dilakukan di tempat-tempat publik yang berada di sejumlah kota besar di Selandia Baru seperti Wellington, dan Auckland.
Kebijakan pemerintah untuk menghormati korban dengan kumandang azan, diapresiasi oleh organisasi warga Muslim Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
"Kami senang ibadah salat ini disiarkan di seluruh dunia, setiap orang bisa menjadi bagian dari ini," sebut Presiden Asosiasi Muslim Selandia Baru, Mustafa Farouk, seperti dikutip dari AFP, Kamis Jumat (22/3).
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengenakan kerudung sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Hagley Park di luar masjid Al-Noor, Selandia Baru, Jumat, (22/3). Foto: REUTERS / Jorge Silva
Sementara salah seorang warga Selandia Baru yang ikut mengheningkan cipta di Christchurch, Kirsty Wilkinson menyebut, kebencian yang coba disebarkan di negaranya sepenuhnya gagal.
"Pesan yang ingin kami sampaikan kebencian tidak akan menang," sebut Wilkinson.
Orang-orang mendengarkan khutbah Jumat di Hagley Park di luar masjid Al-Noor di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (22/3). Foto: REUTERS / Edgar Su
Aksi pembantaian di dua masjid oleh Tarrant mendapat kecaman luas dari dunia, termasuk Indonesia. Saat ini Tarrant telah ditahan aparat berwenang setempat.
Pada sidang pertamanya Sabtu (16/3) lalu, pengadilan mendakwa Tarrant dengan pasal pembunuhan berencana.