Sepekan Usai Bencana, Aktivitas Kota Palu Mulai Bergeliat

6 Oktober 2018 7:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara melintasi perahu yang terbalik di Palu Utara pasca gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo dan tsunami. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara melintasi perahu yang terbalik di Palu Utara pasca gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo dan tsunami. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sudah seminggu berlalu, gempa dan tsunami meluluhlantakkan Kota Palu, Sulteng. Kini daerah-daerah yang terdampak bencana mulai bangkit. Roda perekonomian masyarakat mulai bergeliat dan sejumlah layanan dan fasilitas publik mulai pulih kembali.
ADVERTISEMENT
Aktivitas warga juga tampak berangsur normal. Meski demikian, masih banyak warga yang bertahan di tenda pengungsian. Setidaknya secara perlahan Kota Palu mulai bangkit kembali.
Berikut kumparan merangkum kondisi Kota Palu yang mulai pulih pascabencana:
1. Kegiatan jual beli di pasar mulai bergeliat
150 Personel TNI amankan di Pasar Inpres Palu. (Foto: Dok. TNI)
zoom-in-whitePerbesar
150 Personel TNI amankan di Pasar Inpres Palu. (Foto: Dok. TNI)
Kegiatan jual beli mulai terlihat di Pasar Inpres yang sehari-hari menjadi pusat perekonomian masyarakat Kota Palu. Pasar tradisional itu sempat tutup saat gempa 7,4 magnitudo menguncang Kota Palu, Jumat (28/9).
Pedagang sayur-mayur dan bahan pokok lainnya tampak mulai menjual barang dagangannya, meski belum seluruh pedagang berjualan. Namun setidaknya, masyarakat mulai bisa memenuhi kebutuhan pokoknya melalui Pasar Inpres.
Para pedagang ini harus dijaga oleh 150 personel TNI. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penjarahan yang sempat terjadi beberapa hari lalu, usai bencana. Penjarahan terjadi karena bantuan saat itu belum datang ke daerah terdampak bencana.
ADVERTISEMENT
Hingga kini Prajurit TNI yang dikerahkan untuk proses evakuasi dan penyelamatan korban bencana di Sulteng sebanyak 4.896 personel. Selain diterjunkan untuk evakuasi korban, mereka juga dikerahkan untuk menjaga beberapa lokasi strategis yang menjadi pusat perekonomian masyarakat Palu.
2. Aliran listrik di Palu mulai pulih
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). (Foto:  ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik yang rusak akibat gempa di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). (Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Kota Palu dan sekitarnya sempat gelap gulita pascagempa dan tsunami terjadi. Aliran listrik terputus karena gardu listrik roboh dan rusak akibat gempa. Pihak PLN kemudian langsung memperbaiki aliran listrik yang terputus tersebut.
Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, kondisi kelistrikan di Kota Palu sudah 65 persen pulih setelah tujuh hari diterjang bencana.
"Kondisi listrik sudah beroperasi di Kota Palu 65 persen. Jadi 5 dari 7 gardu induk yang mencakup Palu, Sigi, Donggala, Parigi Moutong, sudah beroperasi dan perbaikan masih terus dilakukan," ujar Sutopo di Kantor BNPB Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Jumat (5/10).
ADVERTISEMENT
Sutopo menjelaskan selain dari gardu induk, listrik juga dialirkan melalui genset-genset yang diaktifkan oleh rumah sakit, kantor, dan instasi lainnya. Selain itu, sistem penyulang atau distribusi listrik sudah beroperasi 28 buah dari total 45 penyulang yang ada.
"Diharapkan dalam minggu depan, sistem kelistrikan akan pulih 90 persen," tambahnya.
3. Akses telekomunikasi mulai normal
Petugas PLN mengganti tiang listrik yang roboh akibat gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10).  (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas PLN mengganti tiang listrik yang roboh akibat gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10). (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Tado)
Akibat terhentinya aliran listrik, akses telekomunikasi di Kota Palu terputus saat gempa dan tsunami terjadi. Kondisi tersebut kemudian berdampak pada lebih dari 500 BTS dari 3.500 BTS di Sulteng yang tidak berfungsi.
Satu pekan setelah bencana, sebanyak 60 persen BTS terdampak sudah kembali normal. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sejumlah BTS operator seluler yang telah kembali berfungsi karena pasokan listrik sudah berangsur pulih. Tim pemulihan jaringan dari para operator seluler yang didukung Kominfo juga turut memberikan kontribusi.
ADVERTISEMENT
Kominfo sudah mengirim 64 unit telepon satelit ke posko pengungsian, masing-masing 31 unit di termin pertama dan 33 unit di termin kedua. Ada juga 10 unit perangkat internet satelit berupa VSAT portabel, yang ditempatkan di Posko Utama Korem, Rumah Dinas Gubernur, Kantor Walikota, RS Bhayangkara, RS Wirabuana.
Meski jaringan internet 4G sudah mulai bisa digunakan kembali di lokasi terdampak, tapi kecepatannya belum maksimal karena masih dalam tahap pemulihan, baik untuk operator Telkomsel, XL Axiata, maupun Indosat Ooredoo.
4. Pasokan BBM mulai terpenuhi
Warga membawa BBM di SPBU, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu mengakibatkan kesulitan BBM. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Warga membawa BBM di SPBU, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Gempa dan tsunami yang melanda wilayah Palu mengakibatkan kesulitan BBM. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu masalah bagi masyarakat Kota Palu. Sebab, sejumlah SPBU kekurangan pasokan BBM pascagempa dan tsunami. Akses jalan ke Kota Palu yang rusak menyebabkan pendistribusian BBM ke Palu menjadi terlambat.
ADVERTISEMENT
Namun, Pertamina terus berupaya mengoptimalkan pendistribusian BBM ke Palu. Kini, distribusi BBM di Palu mencapai 70 persen. Tingkat konsumsi BBM juga ikut meningkat.
Berdasarkan data BNPB, sebanyak 12 dari total 17 SPBU di Palu sudah beroperasi. Warga dijatah maksimal membeli Rp 100 ribu untuk roda empat, dan lima liter per orang bagi pembelian menggunakan satu jeriken.