Sepi yang Mencekam di Jalanan Kabul Iringi Kedatangan Jokowi

29 Januari 2018 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalanan di Kabul, Afghanistan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalanan di Kabul, Afghanistan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jalanan kota Kabul, Afghanistan, lengang sepanjang perjalanan kumparan (kumparan.com) menelusurinya bersama rombongan dari Indonesia. Ada sebuah kesan mencekam di balik sepi yang menyelimuti Kabul hari ini, Senin (29/1), di tengah kunjungan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Betapa tidak, dalam beberapa hari terakhir ada dua serangan mematikan menerjang Kabul. Pertama serbuan ke hotel Inter-Continental yang menewaskan 22 orang, kedua, bom ambulans yang menewaskan 103 orang. Bom ambulans yang meledak dekat gedung pemerintahan itu baru terjadi pada Sabtu lalu, dua hari sebelum kedatangan Jokowi.
Awan mendung menggelayut, suhu udara 1 derajat Celcius. Hujan salju, dingin menggigil, menambah sendu suasana siang itu di Kabul. Atmosfer seakan mendukung Kabul yang saat itu tengah berselimut duka.
Jalanan di Kabul, Afghanistan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalanan di Kabul, Afghanistan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Wartawan kumparan adalah satu dari segelintir pekerja media yang mengikuti rombongan Jokowi di Kabul. Setibanya di bandara, wartawan diarahkan ke mobil Elf, sedangkan Jokowi dan Ibu Negara Iriana ditempatkan di mobil Mercedes terpisah, lapis baja dan anti peluru. Dua helikopter mengikuti kemana pun rombongan kepala negara melaju.
ADVERTISEMENT
Kami, pekerja media, jujur deg-degan. Karena sedari di pesawat kami sudah diwanti-wanti untuk tidak terpisah dari rombongan, takut ada apa-apa. Nyatanya kami justru dipisahkan dari rombongan, naik mobil Elf berbeda tanpa pengawalan. Sontak rasa ingin buang kecil muncul, bukan hanya karena deg-degan, tapi juga karena dingin yang menusuk.
Sedikitnya ada 18 mobil pengamanan yang mengawal Jokowi dan Iriana. Di tengah perjalanan, rombongan dipisah. Jokowi ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Ashraf Ghani Ahmadzai, sementara Iriana ke Istana Ibu Negara, yang terpaut beberapa meter saja.
Sepanjang perjalanan, hanya terlihat satu-dua orang melintas. Jalanan ditutup untuk memuluskan laju rombongan Jokowi. Beberapa mobil lapis baja terlihat di beberapa titik perjalanan. Paling banyak di alun-alun.
Jalanan di Kabul, Afghanistan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jalanan di Kabul, Afghanistan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Rombongan menembus jalanan yang basah tanpa rintangan sama sekali. Namun ada kejanggalan terasa, suasananya terlalu sepi. Bisa dimaklumi memang, Afghanistan tengah berduka. Ketakutan masih terasa di udara.
ADVERTISEMENT
Mobil wartawan mengalami pemeriksaan ketat. Terhitung empat kali pemeriksaan yang saling terpaut beberapa meter dilakukan ketika memasuki Istana negara.
Wartawan langsung digiring ke ruang pers, sementara para Presiden bertemu empat mata. Afghanistan gembira, sebab ini adalah kunjungan presiden Indonesia pertama ke negara itu sejak Presiden Sukarno pada 1961.
Jokowi Tiba di Istana Kepresidenan Afghanistan (Foto: Yudhistira Amran Saleh)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Tiba di Istana Kepresidenan Afghanistan (Foto: Yudhistira Amran Saleh)
Ini adalah kunjungan balasan Jokowi atas kedatangan Presiden Ghani ke Indonesia pada Juli tahun lalu. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pekan lalu, lawatan Presiden ke Afghanistan ditujukan untuk membantu negara itu membangun kembali perdamaian.
Sebentar lagi, Presiden Jokowi dan Presiden Ghani akan melakukan konferensi pers, mengemukakan hasil pertemuan yang berujung kerja sama kedua negara itu.