Serangan dan Ledakan di Pos Polisi Myanmar, 3 Orang Terluka

25 Januari 2019 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Polisi Myanmar (Foto: AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polisi Myanmar (Foto: AFP)
ADVERTISEMENT
Sebuah kelompok bersenjata misterius menyerang pos polisi di utara negara bagian Rakhine di Myanmar. Selain melepaskan tembakan, kelompok itu turut meledakkan empat buah bom.
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (24/1) pagi. Namun, baru diberitakan oleh kantor berita Myanmar sehari sesudahnya Jumat (25/1).
Serangan ini menyebabkan dua polisi dan satu teknisi militer terluka.
Keterangan otoritas Myanmar, serangan berasal dari Bangladesh. Hingga kini, mereka masih mencari tahu kelompok mana yang menyerang kepolisian.
Meski demikian, seorang pejabat daerah kepada media lokal Myanmar The Irrawaddy mengatakan, seragan dilakukan kelompok Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA). Kelompok tersebut merupakan kelompok pemberontak dari etnis Rohingya.
Beberapa ahli keamanan di Myanmar menyangsikan kesaksian tersebut. Sebab, serangan itu bukan tipikal kelompik ARSA.
"Saya ragu kelompk ARSA punya senjata berat. Mereka biasanya hanya menggunakan senapan dan bahan peledak. Saya curiga laporan ini salah, tapi jika benar mereka (ARSA) telah berkembang pesat," kata konsultan dari Kelompok Krisis Internasional di Myanmar Richard Horsey, seperti dikutip dari Strait Times, Jumat (25/1).
ADVERTISEMENT
Wilayah Rakhine adalah area krisis kemanusiaan Rohingya pada 2017 lalu bermula. Kejadian itu dimulai saat kelompok ARSA menyerang pos militer.
Akibat serangan, militer Myanmar balas dendam. Mereka meluncurkan operasi militer demi membasmi milisi ARSA.
Teryata, saat operasi berjalan target militer Myanmar bukan cuma milisi ARSA, tetapi warga Rohingya lainnya. Akibat kejadian ini ribuan warga Rohingya tewas dan 700 ribu lainnya kabur dari Rakhine.