Serangan Udara Suriah Gempur Wilayah Pemberontak di Damaskus
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan udara kembali menggempur daerah yang dikuasai militan di dekat Damaskus, Minggu (22/4). Sebuah tayangan siaran televisi Pemerintah Suriah menunjukkan upaya pemerintah dalam menghancurkan tempat pemberontak di dekat Ibu Kota.
ADVERTISEMENT
Dalam tayangan tersebut terlihat asap tebal dari daerah al-Hajar al-Aswad yang diikuti dengan suara gemuruh pesawat jet. Wilayah yang diserang oleh Pemerintah Suriah dikendalikan oleh kelompok militan ISIS dan Front Nusa.
“Ribuan rumah di Yarmourk telah dihancurkan dalam empat hari terakhir pertempuran,” kata juru bicara UNRWA, Chris Gunnes, dikuip dari Reuters , Minggu (22/4).
PerbesarUNRWA sendiri merupakan badan PBB untuk pengungsi Palestina. Sebanyak dua orang warga sipil dilaporkan tewas akibat agresi militer tersebut. Keduanya tewas di rumah mereka di kamp Palestina yang berdekatan dengan Yarmouk.
“Harus ada perjalanan yang aman untuk orang sakit yang terluka dan warga sipil yang sekarat. Yarmouk telah berubah menjadi sebuah kamp kematian,” ujar Chris.
Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung oleh Iran dan Rusia, berusaha menghandurkan beberapa daerah yang dikuasai oleh pemberontak. Akibat serangan militer ini pemerintah berhasil mengalahkan pemberontak di wilayah Ghouta Timur--yang merupakan kubu utama pemberontak terakhir di dekat ibu kota.
ADVERTISEMENT
Para pemberontak mulai mengundurkan diri dari daerah yang mereka kuasai di timur laut Damaskus di wilayah Qalamoun timur pada Sabtu (21/4). Selanjutnya para pemberontak akan dipindahkan ke wilayah yang dikuasai oposisi di perbatasan Turki.
PerbesarMeskipun sudah berhasil menguasai wilayah Qalamoun, pemberontak anti-Assad masih menguasai sebagai wilayah di barat daya dan barat laut. Sebagian besar wilayah Suriah itu adalah perbatasan Yordania, Israel, Turki, dan Irak.
Wilayah yang dihuni para pemberontak itu disatukan oleh sebuah kantung yang dipegang oleh kelompok pemberontak lainnya, yang berperang di bawah bendera Free Syiria Army (FSA).