Serangkaian Aksi Teror di Akhir Pekan: dari Kaliurang hingga Indramayu

16 Juli 2018 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Densus 88 (Foto: MN Kanwa/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Densus 88 (Foto: MN Kanwa/ANTARA)
ADVERTISEMENT
Kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) kembali berulah. Selama akhir pekan kemarin, kelompok ini telah menebar aksi teror di dua wilayah yakni di Kaliurang dan Indramayu.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan merangkum dua aksi tersebut:
1. Aksi Teror di Kaliurang
Kejadian ini terjadi pada Sabtu (14/7) sore, sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, di Jalan Kaliurang KM 9,5 Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, polisi membuntuti empat terduga teroris yang mengendarai sepeda motor.
Merasa diikuti, dua dari empat terduga teroris berbalik arah dan langsung menyerang anggota polisi. Polisi tersebut kemudian menyelamatkan diri.
Sementara itu, tak lama setelahnya, bantuan datang dari Tim penindakan Densus 88. Mereka menyergap empat terduga teroris, namun mereka melawan.
Akhirnya tim Densus 88 melepas tembakan yang berhasil melumpuhkan Sutrisno, Abdul Safei, dan Gahaniy Ridianto. Sedangkan Basuki, kabur ke rumah warga dan masih dikejar Densus 88.
Garis Polisi di Jalan Kaliurang, Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Garis Polisi di Jalan Kaliurang, Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto mengatakan, anggota polisi yang diserang teroris saat itu berjumlah dua orang. "Ada dua anggota terluka dibacok di tangan dan di pinggang," kata dia, Sabtu (17/4).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, berdasarkan penuturan warga, salah satu terduga teroris sempat menyandera seorang perempuan di perkampungan Sardonoharjo. Perempuan bernama Sulis Khusnul Qotimah (35) itu disandera sekitar dua jam sebelum diselamatkan polisi.
Salah satu anggota keluarga Sulis, Biworo (36), menjelaskan kronologi peristiwa itu. Sebelum menyandera kakak iparnya, terduga teroris tersebut terlebih dahulu merampas sebuah truk. Truk tersebut dikemudikan dari arah utara.
Sesampai di Jalan Kaliurang KM 9,3, truk berbelok ke kiri ke arah rumah warga dan menabrak dua motor. "Saat truk berhenti, sopir yang disandera berhasil menyelamatkan diri," jelas Biworo, Sabtu (14/7).
Warga berkerumun di Jalan Kaliurang, Yogyakarta (Foto:  Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga berkerumun di Jalan Kaliurang, Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
Setelah menabrak garasi milik warga, terduga teroris ini keluar dari truk dan menyandera Sulis yang berada di halaman rumahnya. Dia langsung memegang tangan kiri Sulis dan mengalungkan celurit ke lehernya.
ADVERTISEMENT
Biworo mengaku tidak sedang berada di lokasi saat peristiwa terjadi. Namun, berdasarkan cerita kakak iparnya, Sulis mampu menyelamatkan diri setelah mendorong pelaku menggunakan tangan kirinya. Setelah itu, dua orang polisi berpakaian bebas menyelamatkannya dan melumpuhkan pelaku.
2. Teror Bom Panci di Mapolres Indramayu
Ilustrasi Polres Indramayu. (Foto: Dok.jabar.polri.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Polres Indramayu. (Foto: Dok.jabar.polri.go.id)
Beberapa jam setelah tim Densus 88 menangkap terduga teroris di Kaliurang, aksi teror terjadi di Mapolres Indramayu, Jawa Barat.
Pada Minggu (15/7) dini hari sekitar pukul 02.35 WIB, dua orang terduga teroris G dan NH berusaha menerobos Mapolres dengan menggunakan motor matic hitam.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo mengatakan, G dan NH yang merupakan sepasang suami isteri itu telah dicurigai gerak-geriknya saat mendekati Mapolres.
ADVERTISEMENT
Kedua pelaku tersebut melaju dengan cepat, menerobos masuk pintu masuk Mapolres Indramayu. Polisi kemudian mengejar pelaku dan melepaskan tidak kurang dari 11 kali tembakan.
Pelaku penyerangan Mapolres Indramayu dibawa ke RS Bhayangkara. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku penyerangan Mapolres Indramayu dibawa ke RS Bhayangkara. (Foto: Dok. Istimewa)
Saat menerobos, mereka melempar sebuah panci yang diduga berisi bahan peledak, kemudian mereka berbalik arah ke arah jalan raya untuk melarikan diri.
Namun, bom panci yang mereka lemparkan gagal meledak. Setelah ditelurusi, bom rakitan tersebut berdaya ledak rendah.
"Barang yang diduga bom itu berjenis low explosive, seperti petasan," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Agung Budi Maryoto.
Bom yang digunakan oleh dua terduga teroris tersebut berbahan baku mesiu dan potasium. Pembuatan bom tersebut tergolong mudah, karena hampir sama dengan membuat petasan dan peledak yang biasa digunakan oleh nelayan. "Bom tersebut, seperti bom ikan yang biasa dibuat oleh para nelayan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
G dan NH yang sempat melarikan diri ditangkap dalam kurun waktu berbeda. Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal mengatakan, pelaku pertama yang ditangkap dalam keadaan kritis dan kini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Terduga pelaku kritis karena tembakan yang dilepaskan polisi saat mereka melarikan diri.
"Satu dari orang yang tidak dikenal itu baru saja ditangkap. Saat ini sedang kritis di rumah sakit karena mengalami luka tembak," kata Karo Penmas Div Humas Polri, Brigjen M Iqbal saat dihubungi Minggu (15/7).
Sementara pelaku kedua tidak dijelaskan secara rinci terkait penangkapannya. Namun polisi memastikan keduanya telah ditangkap polisi.
3. Penangkapan Terduga Teroris di Indramayu
Barang bukti penyerangan Mapolres Indramayu. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Barang bukti penyerangan Mapolres Indramayu. (Foto: Dok. Istimewa)
Anggota Densus 88 menyisir keberadaan terduga teroris di Indramayu, Jawa Barat. Pada Minggu (15/7), polisi menangkap empat orang terduga teroris yang merupakan anggota Jamaha Ansharut Daulah (JAD).
ADVERTISEMENT
Keempat orang yang ditangkap adalah Ahmad Safii alias Tajudin bin Rasa (43), Kasid Alias Rosyid (31), Munawar alias Awang bin Talim (39), dan seorang remaja bernisial I (16). "I adalah anak dari pelaku Ahmad Safii," ucap salah seorang sumber kumparan.
Lokasi penggrebekan terduga teroris di Bengkel Motor Anjatan. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penggrebekan terduga teroris di Bengkel Motor Anjatan. (Foto: Dok. Istimewa)
Saffii berperan sebagai perakit bom. Saat dilakukan penggeledahan di rumahnya, polisi menemukan sebotol racikan bahan peledak.
Di lokasi penangkapan, polisi juga menyita 10 kantong bahan peledak jenis black powder seberat 100 kilogram, 50 kilogram potasium, satu unit mobil, casing bom yang terbuat dari besi, dan sebuah saklar listrik. "Diduga pelaku akan melakukan bom mobil," ujar sumber tersebut.
Selain itu, Safii juga diketahui memiliki bengkel motor. Di bengkelnya polisi menyita sejumlah perkakas untuk merakit bom, sejumlah senjata seperti ketapel, kapal, parang dan pisau, serta sebuah buku tabungan milik pelaku Safii.
ADVERTISEMENT