Serapan APBD Rendah, Anies Sebut karena Banyak Proyek Belum Dibayar

12 November 2018 21:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies di Balai Kota (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang penghujung 2018, penyerapan anggaran APBD Pemprov DKI Jakarta masih sebesar 54,7 persen. Rendahnya serapan anggaran dianggap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena ada kendala di proses penagihan dari kontraktor ke dinas terkait dalam pengerjaan suatu proyek.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui masalah di proses penagihan, Anies berencana memperbaikinya. Setelah masalah penagihan selesai, angka serapan anggaran disebutnya akan lebih tinggi.
"Ini harus menjadi koreksi internal kita bahwa proses penagihan harus mudah. Sehingga mereka akan sering menagihkan (ke Pemprov). Kalau sering menagihkan, maka angka serapan dan angka proyek tidak selisih jauh. Kalau sekarang itu selisihnya jauh," kata Anies di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Senin (12/11).
Menurut Anies, saat ini terdapat selisih 17 persen dari pembayaran dan tugas yang harus dikerjakan oleh Pemprov DKI. Saat ini, beberapa pengerjaan langsung disatukan dengan proses penagihan.
"Pembayaran yang sudah dilakukan oleh Pemprov itu 55 persen. Pembayaran ya. Tapi pekerjaan yang sudah dituntaskan itu besarannya 72 persen. Jadi ada selisih yang besar antara apa yang sudah dikerjakan dengan apa yang sudah dibayarkan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kenapa mereka (pemenang tender) tidak menagihkan ke kami? Itu yang menjadi koreksi. Salah satu indikasinya adalah banyak yang mengerjakan itu memilih menagihkan sekaligus daripada menagihkan beberapa kali. Karena kalau menagihkan beberapa kali, mungkin dirasa secara prosedur dirasa panjang," lanjut Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan penyerapan yang paling rendah yakni Dinas Pendidikan. Sebab, pengerjaan terdapat 75 persen, tapi persentase pembayaran masih rendah.
"Yang paling ekstrem itu di pendidikan. Di pendidikan itu kemarin pekerjaannya di atas 75 persen, tapi pembayarannya sedikit di atas 25 persen. Jadi jauh sekali. Timpang sekali. Itu di pendidikan," kata dia.
Meski begitu, Anies mengaku optimistis dapat meningkatkan penyerapan anggaran hingga 72 persen dengan sisa waktu yang ada.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami optimis insyaallah dengan sudah selesai 72 persen. Insyaallah target untuk kami mencapai seperti tahun lalu bisa tercapai. Karena ini 72 persen sekarang," tutupnya.