Serda Satria Tuturkan Pengalaman Proses Menemukan CVR Lion Air JT-610

14 Januari 2019 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerimaan CVR Lion Air oleh KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penerimaan CVR Lion Air oleh KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Serda Satria Margono dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) TNI AL berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Ujung Karawang, Bekasi.
ADVERTISEMENT
Satria menemukan CVR bersama dengan tiga orang penyelam lainnya dari Dislambair, saat menggunakan teknik Circular Search dalam melakukan pencarian. Tiga orang itu Kapten Iwan, Klk Debi Susanto dan Klk Tri Agus.
"Kami meneruskan kegiatan penyelaman secara Circular. Kita mutar di titik yang telah ditentukan sebelumnya, kami menemukan kaya serpihan gitu kami ambil, kami mengira-ngira aja, soalnya kemarin dari KNKT warnanya oranye. Nah setiap warna oranye ya kita angkat aja, ternyata itu CVR," kata Satria saat menceritakan awal penemuan CVR, Senin (14/1).
Penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Ia menyebutkan selama pencarian mulai dari pada 8 - 14 Januari, tantangan dalam penyelaman yaitu cuaca yang tidak menentu, ditambah arus dalam laut yang deras. Saat menemukan CVR, Satria menyebut CVR berada dalam lumpur setinggi 20 cm di kedalaman sekitar 30 meter.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menyelam selama 7 hari. Kami menyelam kedalaman 35 meter. Arus sempat mencapai 0,6 knot dengan jarak pandangnya itu 1,5 meter," kata Satria.
Menurut dia, pada saat pencarian dilakukan, mereka merupakan tim penyelam pertama. Pada saat menyisir lokasi yang telah ditentukan, tak sampai 30 menit CVR ditemukan.
"Kami menemukan serpihan pesawat, bagian tubuh manusia, setiap hari kita bawa apabila memungkinkan. Hingga akhirnya CVR ditemukan berkat kerjasama tim," ucapnya.
Penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Sementara menurut rekan Satria yang bernama Debi, penyelaman dilakukan dengan telah ditentukan radius yang telah ditentukan.
"Jadi kita berempat itu bikin radius dengan tali yang lurus itu. Nggak ada putar lagi, nggak ada putar lagi, sambil meraba-raba," ujar Debi.
ADVERTISEMENT
Diving Supervisor penyelam TNI AL, Mayor Laut (S), Thomas Dolfinus Fanulene menambahkan, puluhan penyelam bergantian melakukan penyelaman setiap harinya. Menurut dia, setiap penyelaman memiliki waktu untuk menyelam. Apabila waktu yang telah ditentukan dilanggar, maka risiko penyelam adalah nyawanya.
"Di bawah saat menyelam itu paru-paru kita semakin mengkerut. Maka apabila dipaksakan, paru-paru bisa ancur. Makanya maksimal satu orang satu kali per hari," tuturnya.
Sementara untuk penggunaan metode Circular, Thomas menyebutkan metode itu digunakan setelah beberapa hari sebelumnya belum digunakan.
"Metode Circular adalah metode kita mutar seperti jangkar. Menggunakan poros pada titik yang sudah ditentukan, kita menarik tali hingga 8 meter. Kami menempatkan 4 penyelam pada tali itu utnuk melaksanakan perputaran circle itu.
ADVERTISEMENT
Pencarian CVR dilakukan oleh tim gabung dari TNI AL, dari pusat Hydrography (Pushidrldal), Dinas Operasi Survei dan Pemetaan TNI AL, Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) dan Satuan Pasukan Katak (Satpaska).
Penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan CVR Lion Air dari TNI-AL kepada KNKT di JICT Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/1/2019). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)