Sering Dibully, Admin Medsos BUMD se-Jateng Curhat ke Ganjar

13 Desember 2018 15:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bersama admin media sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se Jawa Tengah. (Foto:  Afiati Tsalitsati.)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) bersama admin media sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se Jawa Tengah. (Foto: Afiati Tsalitsati.)
ADVERTISEMENT
Puluhan admin media sosial (Medsos) dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se Jawa Tengah berkumpul di Puri Gedeh, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Kamis (13/12).
ADVERTISEMENT
Sejak 2013, Ganjar memang mewajibkan seluruh OPD dan BUMD se-Jateng menggunakan media sosial untuk melayani masyarakat.
Masukan serta evaluasi terkait kinerja OPD dan BUMD se-Jateng pun diberikan oleh Politisi PDIP itu, khususnya terkait pelayanan publik menggunakan media sosial. Di sisi lain, Ganjar juga menerima masukan dari para admin medsos yang hadir dalam kesempatan itu untuk mendengarkan keluhan mereka.
“Kami selalu dinyinyirin banyak orang. Kami sering menghadapi nyinyiran dan bully-an dari banyak orang. Cara mengatasi ini gimana, Pak? Kami stres," keluh Dwi Agung, admin medsos Dispermasdesdukcapil Provinsi Jawa Tengah.
Diakui Ganjar, melayani masyarakat menggunakan akun media sosial memang penuh risiko. Banyak yang setuju dan tak sepakat dengan apa pun informasi dan pelayanan yang diberikan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) foto bersama admin media sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se Jawa Tengah. (Foto:  Afiati Tsalitsati.)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) foto bersama admin media sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se Jawa Tengah. (Foto: Afiati Tsalitsati.)
"Tapi jangan terlalu mempedulikan akun yang memang hobinya nyinyir. Apa lagi kalau akunnya anonim dan ngomongnya ngawur tanpa data. Layani saja masyarakat yang benar-benar serius membutuhkan masukan, misalnya terkait pembuatan e-KTP, pelayanan rumah sakit, jalan rusak, dan sebagainya," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Yang begitu-begitu (anonim, nyinyir) tidak perlu direspons, jangan dimasukkan hati dan membuat anda stres," imbuhnya.
Ganjar berpesan kepada admin medsos OPD dan BUMD se-Jateng untuk terus semangat dalam pelayanan publik berbasis inovasi. Menurutnya, pelayanan berbasis teknologi saat ini merupakan sebuah kebutuhan di era saat ini.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah ) bersama admin media sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se Jawa Tengah. (Foto:  Afiati Tsalitsati.)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah ) bersama admin media sosial Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD se Jawa Tengah. (Foto: Afiati Tsalitsati.)
"Kalau ada pertanyaan dari masyarakat harus cepat dijawab, jangan lupa nge-vlog untuk memperlihatkan kepada masyarakat program kerja kita secara real. Kalau ada masalah serius yang tidak dapat diselesaikan, sampaikan kepada saya, nanti pasti saya bantu. Mari kita wujudkan birokrasi di Jateng yang kasual," pungkasnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jateng, Dadang Somantri menjelaskan, seluruh OPD dan BUMD Provinsi Jawa Tengah telah memiliki akun media sosial yang digunakan untuk melayani masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Respons masyarakat memang bagus. Media sosial yang kami punya selalu dimanfaatkan masyarakat untuk bertanya, meminta informasi dan lain sebagainya," kata Dadang.
Dadang menerangkan, selama 2018 ini, ada 12.072 pengaduan dari masyarakat yang masuk di berbagai medsos di Jateng. Dari pengaduan itu, sebanyak 9805 aduan telah selesai dan 932 sedang dalam proses penyelesaian.