Seruan Toleransi Antaragama dari Paus Fransiskus dan Imam Al-Azhar

5 Februari 2019 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus (kiri) bersama Imam Besar al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb menandatangani sebuah dokumen tentang memerangi ekstremisme, saat pertemuan antaragama di Founder's Memorial. Foto: REUTERS/Tony Gentile
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus (kiri) bersama Imam Besar al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb menandatangani sebuah dokumen tentang memerangi ekstremisme, saat pertemuan antaragama di Founder's Memorial. Foto: REUTERS/Tony Gentile
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus dan imam Al-Azhar menyerukan toleransi antar-pemeluk agama di seluruh dunia. Seruan ini disampaikan di tengah kunjungan pertama Paus ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Dalam kunjungan tiga hari ke Abu Dhabi, Paus bertemu imam Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Sheikh Ahmed al-Tayeb, Senin (4/1). Kedua pemuka agama Katolik dan Islam ini meneken dokumen "Persaudaraan untuk perdamaian dunia dan kehidupan bersama". Menurut Vatikan, dokumen ini adalah langkah penting dialog antara penganut Kristen dan Islam. Di dalamnya termuat soal kebebasan beragama, promosi budaya toleransi, perlindungan tempat ibadah, serta dukungan kewarganegaraan bagi minoritas. "Kebebasan adalah hak semua orang, setiap individu menikmati kebebasan beragama, berpikir, berekspresi, dan bertindak," bunyi dokumen tersebut.
Paus Francis (tengah) saat melakukan kunjungan ke Founder's Memorial di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Foto: REUTERS/Tony Gentile
"Pluralisme dan keberagaman agama, warga kulit, jenis kelamin, ras, dan bahasa adalah kehendak Tuhan. Fakta adanya orang yang dipaksa memeluk agama atau kebudayaan tertentu harus ditolak," lanjut dokumen itu. Hal ini ditegaskan kembali oleh Tayeb dalam pidatonya. Dia menyerukan seluruh umat Islam di Timur Tengah untuk merangkul masyarakat Kristen. "Teruslah merangkul saudaramu yang Kristen di mana saja, karena mereka adalah mitra di dalam negara kita," kata Tayeb. Kepada warga Kristen, Tayeb mengatakan: "Kalian adalah bagian dari negara ini. Kalian adalah warga negara, bukan minoritas."
Paus Fransiskus (kiri) bersama Imam Besar al-Azhar Sheikh Ahmed al-Tayeb, saat pertemuan antaragama di Founder's Memorial. Foto: REUTERS/Tony Gentile
ADVERTISEMENT
Sementara Paus Fransiskus mengatakan bahwa seluruh pemimpin agama di seluruh dunia punya "kewajiban menolak setiap perang di dunia". "Khususnya untuk perang di Yaman, Suriah, Irak, dan Libya," kata Paus. Selain bertemu Tayeb, Paus juga disambut oleh pemimpin Abu Dhabi Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed. Dia memberikan sebidang lahan di negaranya untuk dibangun masjid pertama di Abu Dhabi. Sebagai bentuk terima kasih, Paus memberikannya medali yang menandai pertemuan antara Santo Fransiskus Assisi dengan Sultan Mesir Malek al-Kamel pada 1219. Rencananya Paus akan menggelar Misa pada Selasa (5/1) yang dihadiri warga Katolik Uni Emirat Arab sekitar 135 ribu orang.
ADVERTISEMENT