news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Setelah 30 Tahun Buka Hubungan, Wapres Panama Akhirnya Lawat RI

18 Oktober 2018 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres Sekaligus Menlu Panama Isabel Saint Malo. (Foto: AFP/MARTIN OUELLET-DIOTTE)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres Sekaligus Menlu Panama Isabel Saint Malo. (Foto: AFP/MARTIN OUELLET-DIOTTE)
ADVERTISEMENT
Sejarah dalam hubungan bilateral Indonesia-Panama akan segera tercipta. Untuk pertama kalinya setelah 30 terjalin, Wakil Presiden merangkap Menteri Luar Panama Isabel Saint Malo direncanakan mengunjungi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir. Ia menyebut, Saint Malo akan tiba di Indonesia pada akhir Oktober mendatang.
“Beliau (Wapres Panama) akan di sini untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI (Retno Marsudi) dan juga pada saat yang sama akan melakukan kunjungan ke Bali untuk menghadiri pertemuan Our Ocean Confrence yang akan dilaksanakan pada tanggal 29-30 oktober,” jelas Arrmanatha pada press briefing mingguan Kemlu, di kantor Kemlu, Kamis (18/10).
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam acara penyerahan artefak seni budaya Indonesia di Gedung Kemenlu, Jakarta, Rabu (29/08/2018). (Foto: Nadia K Putri)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam acara penyerahan artefak seni budaya Indonesia di Gedung Kemenlu, Jakarta, Rabu (29/08/2018). (Foto: Nadia K Putri)
Arrmanatha mengatakan, untuk pertemuan dengan Retno, peningkatan kerjasama perdagangan akan menjadi topik utama pembahasan. Rencananya saat bertemu Malo, Indonesia akan mengupayakan meningkatkan ekspor produk-produk unggulan.
“Beberapa produk Indonesia yang menjadi unggulan untuk ekspor ke Panama itu antara lain seperti alas kaki, kendaraan bermotor, dan palm oil,” sebut Arrmanatha.
ADVERTISEMENT
Selain peningkatan ekspor, karena Panama merupakan negara yang memiliki keunggulan di industri kemaritiman, Indonesia juga akan mendorong peningkatan kerjasama di sektor industri kelautan.
“Juga akan dibahas upaya untuk meningkatkan kerjasama maritim, di sini kita akan mendorong peningkatan kerjasama dibidang angkutan laut, pelabuhan dan juga kapal,” jelas Arrmanatha.
Selain peningkatan ekspor dan kerjasama maritim, Indonesia juga akan mengupayakan peningkatan dalam kerjasama di bidang multilateral.
“Tentu kita juga akan membahas meningkatkan kerjasama di tingkat internasional, khususnya PBB dan juga kerjasama antar kawasan,” kata Armanatha.