Setelah 'Kami Butuh Kritik', Bamsoet Suarakan 'Kami Pelayan Rakyat'

5 Maret 2018 13:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang Parpipurna DPR. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Parpipurna DPR. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejak dilantik sebagai Ketua DPR, Bambang Soesatyo punya gaya yang berbeda saat membacakan pidato di sidang paripurna. Bamsoet --sapaan akrabnya-- mengubah layar di ruang sidang dengan ide-ide sederhana yang menyita perhatian.
ADVERTISEMENT
Setelah menyuarakan 'Kami Butuh Kritik' pada paripurna penutupan masa sidang Rabu (14/2) lalu, kali ini dia mengubah layar dengan tulisan 'Kami Pelayan Rakyat' sesuai dengan judul pidato yang dibawakan.
Sidang paripurna penutupan sidang. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang paripurna penutupan sidang. (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Dalam pidatonya, politikus Golkar itu menyinggung soal hasil kunjungan para anggota DPR di dapil masing-masing, selama masa reses sekitar 3 minggu.
"Selama melakukan kunjungan kerja di daerah, tentu banyak aspirasi yang ditemukan di masyarakat. Mulai dari yang ringan sampai masalah yang berat," kata Bamsoet di ruang sidang paripurna, Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3).
"Saya percaya seberat apapun tantangan yang ada saudara-saudara semua mampu merangkul rakyat, menyerap aspirasi mereka dan mewujudkan mimpi kita bersama untuk memajukan Indonesia dan menciptakan negeri yang membanggakan," lanjutnya
Rapat paripurna DPR RI. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rapat paripurna DPR RI. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Bamsoet juga menekankan pada RUU yang bakal diprioritaskan pada masa sidang ini, termasuk RUU tentang perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran hingga RUU tentang lembaga pendidikan keagamaan dan pesantren.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk pembahasan lainnya yaitu mengerucut pada lanjutan penyelesaian RUU KUHP hingga RUU tentang perubahan atas UU Nomor 15 tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana terorisme.
Tak hanya berpidato, Bamsoet menyita perhatian paripurna dengan membacakan pantun baik di awal dan akhir pidato. Menariknya, dalam pantun itu dia menyinggung tingkah para anggota DPR yang berusaha merebut perhatian rakyat di tahun pemilu.
Bambang Soesatyo (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Soesatyo (Foto: Intan Alfitry Novian/kumparan)
Berikut 7 pantun yang dibacakan Bamsoet:
A. Dari 4 penjuru angin, ke Jakarta aku kembali
Merebut peluang siapa yang tak ingin majukan negeri keinginan hati
B. Merangkul rakyat seluruh dapil, habis energi tidak percuma
Beta pendekar seribu akal, demi bangsa mengukir nama.
C. Orang hulu memberi pukat, minum obat bacakan ayat
ADVERTISEMENT
Kalau pemilu sudah dekat, para pejabat lebih merakyat
D. Ambil ketupat di kampung damai, di tengah sawah sebuah cermai
Agar mendapat dukungan ramai, turun ke sawah nyembur ke sungai
E. Penjual soto pendekar silat, kaki dilipat membaca ayat
Beredar foto pejabat salat, supaya dapat simpati rakyat
F. Main bola cari keringat, kiper berjaga bola tak lewat
Kita ini pilihan masyarakat, mari bekerja melayani rakyat
G. Dokter jaga siap di meja, merawat yang miskin ataupun kaya
Melaksanakan MD3 dengan atau tanpa revisi MK
Kalau kita giat kerja, rakyat sayang dan makin percaya.