Setelah Rompi Kuning, Kini Ada Massa Syal Merah di Prancis

28 Januari 2019 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
ADVERTISEMENT
Setelah Sabtu (26/1) massa Rompi Kuning menguningkan Paris, giliran massa Syal Merah yang memerahkan ibu kota Prancis itu pada Minggu (27/1). Tujuan aksi Syal Merah adalah memprotes Rompi Kuning yang berdemo sambil merusak.
ADVERTISEMENT
Seperti diberitakan Reuters, sekitar 10 ribu orang yang mengenakan syal merah melakukan long-march di kota Paris. Mereka menempuh rute yang sama dengan Rompi kuning sehari sebelumnya, berakhir di alun-alun Bastille, timur Paris.
Dalam aksi tersebut, mereka mengecam protes Rompi Kuning yang penuh kekerasan dan vandalisme terhadap monumen bersejarah Paris. Sudah 11 pekan protes itu berlangsung dan selalu diwarnai bentrokan dengan aparat.
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
"Protes Rompi Kuning yang pertama memang diperlukan, tapi Presiden (Emmanuel Macron) telah membuat penawaran yang kuat, kita akan melakukan debat nasional, negara menginginkan demonstrasi dengan kekerasan ini berhenti," kata Sylvain Maillard, anggota parlemen dari partai Macron, La République En Marche, yang ikut dalam aksi syal kuning.
Massa Rompi Kuning awalnya memprotes rencana kenaikan pajak BBM awal tahun ini. Macron memenuhi tuntutan mereka, dengan menangguhkan rencana kenaikan BBM. Namun aksi tidak berhenti, Rompi Kuning tidak puas dengan keputusan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Presiden Macron telah mencanangkan adanya debat publik di seluruh Prancis selama tiga bulan ke depan. Hasil debat ini akan menentukan sikap pemerintah berikutnya.
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
Setiap Sabtu massa Rompi Kuning melancarkan aksinya. Sabtu lalu, sekitar 69 ribu orang ikut serta, 4.000 di antaranya di Paris.
Berbeda dengan Rompi Kuning, massa Syal Merah menggelar aksi dengan damai. Menurut Telegraph, kebanyakan mereka adalah warga kelas-menengah, liberal, dan usianya lebih tua ketimbang massa Rompi Kuning.
"Saya terkejut tidak ada reaksi keras setelah Rompi Kuning menyerang monumen Arc de Triomphe di Champs-Elysées. Reformasi yang dilakukan Macron untuk kebaikan semua orang, agar negara bisa maju," kata Margaud, 65, dari massa Syal Merah.
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi massa "syal merah" di Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)