Setnov Mengaku Tak Tahu soal Barter 2,6 Juta Dolar AS oleh Ponakannya

11 Januari 2018 19:07 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang Setya Novanto (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sidang Setya Novanto (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Ketua DPR Setya Novanto mengaku tidak tahu soal transaksi barter yang dilakukan keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo ke money changer. Irvanto disebut meminta bantuan rekannya yang bekerja di money changer untuk melakukan barter uang 2,6 juta dolar di perusahaan yang tersimpan di Singapura.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak mengetahui transaksi tersebut. Saya tak tahu transaksi keuangan tersebut," ujar Novanto saat menanggapi keterangan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (11/1).
Saat bersaksi sebelumnya, Manager Inti Valuta Money Changer, Riswan, mengaku pernah membantu Irvanto untuk melakukan barter uang. Namun, Riswan tidak mengetahui untuk apa uang tersebut akan digunakan.
Uang Irvanto itu disebut tersimpan di negara Mauritius. Irvanto disebut ingin barter uang dolar AS tetap ke dalam dolar AS, namun barter itu diinginkannya tidak dilakukan di Indonesia.
Riswan lalu meminta bantuan rekannya, July Hira, untuk membantu barter tersebut. Lantaran, July memiliki akses di money changer Singapura.
July lalu mengirimkan beberapa nomor rekening milik nasabah yang nantinya akan ditransfer oleh Irvanto ke rekening tersebut. Total sekitar 2,6 juta dolar AS yang ditransfer Irvan ke sejumlah rekening yang diberikan July itu. Setelahnya, Riswan langsung mengambil fisik uang tersebut dan disimpan di kantornya.
ADVERTISEMENT
Riswan lalu menghubungi Irvanto bahwa uang tersebut sudah tersedia secara fisik. Setelahnya, orang suruhan Irvanto, mendatangi Riswan untuk mengambil uang itu. Belakangan, uang tersebut diketahui bersumber dari perusahaan Johannes Marliem. Hal itu diungkap oleh July Hira saat bersaksi di persidangan.
"Saat itu saya diperiksa KPK, penyidik memberi tahu bahwa ini uang dari Biomorf (Biomorf Mauritius, anak perusahaan Biomorf Lone). Sebelumnya saya tahu dari Pak Santoso, bawahan saya, setelah dicek betul dari Biomorf" ujar July saat bersaksi untuk Setya Novanto.
Marliem merupakan Dirut PT Biomorf Lone -- penyedia penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merek L-1 di proyek e-KTP. Uang aliran e-KTP yang diterima Setya Novanto, diduga berasal dari Marliem.
ADVERTISEMENT
Sementara, dalam surat dakwaan Setya Novanto disebutkan, pemberian uang ke Setya Novanto disamarkan dengan cara mengirimkan invoice (surat tagihan) kedua perusahaan. PT Biomorf Mauritius mengirimkan invoice pembayaran software ke PT Quadra Solutions (perusahaan peserta e-KTP) secara dua tahap, dengan total pembayaran 7 juta dolar AS. Sehingga, transaksi uang seolah-olah adalah untuk pengeluaran perusahaan.
Uang tersebut dikirim dan disebar ke rekening perusahaan rekan Setya Novanto, Made Oka Masagung di Singapura, yaitu Delta Energy PTE Ltd, Oem Investment Capital, dan melalui keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi Cahyo.