Siap Gabung Timses Prabowo, Buni Yani Bicara Fakta dan Hoaks

12 September 2018 7:24 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buni Yani (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Buni Yani (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
ADVERTISEMENT
Buni Yani menyambut baik ajakan masuk sebagai anggota timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Beredar kabar, posisi Buni Yani dalam timses tersebut akan ditempatkan ke dalam bagian konten media sosial.
ADVERTISEMENT
Sementara ini, Buni memang belum berkomunikasi secara resmi dengan struktur timses tersebut. Namun jika nanti sudah mulai bekerja dalam timses, Buni menegaskan dirinya siap membawa data fakta ke publik meski data tersebut berpotensi dianggap merugikan pihak lawan.
“Jangan sampai misalnya kami membawa data dan fakta yang merugikan pihak sana (lawan), lalu kami dibilang hoaks,” papar Buni kepada kumparan, Selasa (11/9) malam.
“Jadi jangan kemudian gara-gara kita berbeda, kemudian pihak sana menganggap kami ini menghasut, dijelek-jelekan, diserang, enggak gitu. Kami juga datang dengan data dan fakta yang ada buktinya gitu,” imbuhnya.
Dengan bergabung dalam timses tersebut, kata Buni, dirinya ingin ikut andil membeberkan fakta-fakta terkait kesejahteraan masyarakat. Buni mengaku ingin mencerdaskan masyarakat dengan cara memerangi hoaks.
ADVERTISEMENT
“Tentu kita akan mencerdaskan masyarakat. Ini dakta, ini fakta, ini hoaks, itu mencerdaskan masyarakat. Contohnya misalnya soal kehidupan masyarakat yang semakin susah, daya beli menurun, itu kan fakta,” jelas Buni.
“Indikatornya lihat saja pasar seperti apa harga naik, misalnya fakta listrik, bbm, kan itu fakta. Jadi kalau kita ngomong itu bukan hoaks, itu fakta, kampanye selalu membawa data dan fakta masing-masing,” lanjut dia.
Buni Yani (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
zoom-in-whitePerbesar
Buni Yani (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)
Buni melanjutkan, alasan lain dirinya menerima ajakan itu juga adalah karena merasa dikriminalisasi oleh pemerintahan saat ini. Kriminalisasi yang dimaksud Buni adalah soal namanya yang ikut diperkarakan atas kasus penodaan agama oleh Ahok.
“Saya berjuang bersama relawan-relawan yang lain, mencari keadilan karena dari pihak kita dikriminalisasi oleh pemerintahan sekarang. Saya ini nggak bersalah, nggak ada salahnya sama sekali, hanya karena Ahok masuk penjara jadi Buni Yani harus masuk penjara,” beber Buni.
ADVERTISEMENT
“Padahal menurut ahli hukum pidana, tidak ada unsur pidana di dalam unggahan saya yang saya taruh di Facebook tahun 2016 itu,” imbuh mantan dosen London School of Public Relations (LSPR) itu.
Buni Yani takbir di persidangan. (Foto: Twitter @yusuf_dumdum)
zoom-in-whitePerbesar
Buni Yani takbir di persidangan. (Foto: Twitter @yusuf_dumdum)
Meski belum berkomunikasi resmi dengan struktur Timses Prabowo-Sandi, Buni mengaku dirinya sering berdiskusi dengan kandidat ketua timses tersebut, Djoko Santoso. Pada dasarnya, Buni menyambut baik ajakan tersebut sebab merasa ajakan itu senada dengan prinsipnya.
“Kalau komunikasi yang dimaksud komunikasi sering ngobrol-ngobrol, ya sering ya sama Pak Djoko. Maklum, dia senior kita, diskusi-diskusi begitu ya sering tukar pikiran,” ungkap Buni.
“Ini kan bersambut gitu ya. Sebetulnya ingin membantu pihak mana saja yang ingin menegakan keadilan. Kaami diajak berjuang bersama, masa menolak. Sejalan gitu, ya sudah ikut saja,” tutupnya.
ADVERTISEMENT