Sikap Resmi Timses Jokowi-Ma'ruf: Tes Baca Al-Quran Tak Diperlukan

30 Desember 2018 16:21 WIB
Silaturahmi dan ngobrol santai capres 01 Jokowi dengan cawapres 01 K.H Ma'ruf Amin di Jln Situbondo No 12, Jumat (28/12). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Silaturahmi dan ngobrol santai capres 01 Jokowi dengan cawapres 01 K.H Ma'ruf Amin di Jln Situbondo No 12, Jumat (28/12). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Timses capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf meski mengaku siap mengikuti kegiatan tes membaca Al-Quran yang diinisiasi Ikatan Dai Aceh. Namun, mereka merasa hal tersebut tak perlu dilakukan untuk kontestasi Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Sikap resmi dari TKN adalah untuk menjadi presiden dan wapres konstitusi kita mengatur bahwa syarat itu tidak diperlukan. Jadi sikap resmi TKN, persyaratan presiden dan wapres sepenuhnya kami mengacu pada Pasal 10 dari peraturan KPU Nomor 22 Tahun 2018," ucap Sekretaris Tim Kampanyen Nasional (TKN), Hasto Kristiyanto, di Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (30/12).
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara Workshop Kepelatihan Tim Pemenangan Jokowi - Ma'aruf Amin, Jumat (7/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara Workshop Kepelatihan Tim Pemenangan Jokowi - Ma'aruf Amin, Jumat (7/12). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Hasto beralasan untuk mendapatkan pemimpin yang terbaik tak hanya harus melewati proses baca Al-Quran tersebut. Melainkan sejauh mana calon pemimpin yang diusung mampu menjabarkan nilai-nilai ketakwaan hingga pengamalan Pancasila dan UUD 1945.
"Karena kepemimpinan diukur dari bagaimana ketakwaan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kesetiaan terhadap Pancasila dan UUD 1945, cita-cita proklamasi," ucap Hasto.
Tak hanya itu, politikus PDIP ini menyampaikan agar pemimpin yang baik seharusnya tak pernah melakukan perbuatan tercela hingga mengkhianati negara sendiri.
ADVERTISEMENT
"Tidak pernah menghianati negara, itu sangat penting. Tidak pernah punya perbuatan tercela ya. Apa itu tercela? Ada yang menutup berbagai hal terkait ketentuan tercela itu toh ruang sudah diberikan dalam sebuah kontestasi yang sangat baik," bebernya.
Ilustrasi Al Qur'an (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al Qur'an (Foto: Pixabay)
Hasto menilai kegiatan tes membaca Al-Quran memang langkah masyarakat Aceh mengoreksi sejumlah pihak yang kerap menggunakan isu agama dalam politik. Apalagi, pihak-pihak tersebut juga menyerang Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau mereka sebelumnya begitu gencar menggunakan isu agama sampai mohon maaf sosok ulama seperti KH Ma'ruf Amin pun tidak terlepas dari berbagai fitnah tentang agama," jelas Hasto.
Dia menyinggung tes ini justru akan membuat kubu Prabowo-Sandi kerepotan. "Tes itu yang agaknya membuat pihak tertentu kerepotan. Mula-mula menggunakan isu agama begitu masyarakat Aceh bersikap dengan caranya kemudian ada yang bagaikan pribahasa seperti ya menepuk air di dulang terpercik muka sendiri," tuturnya.
ADVERTISEMENT