Sindiran SBY untuk Jokowi: dari Kemiskinan, Ekonomi, Sampai Korupsi

25 Juli 2018 13:12 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SBY dan Prabowo Subianto bersalaman usai melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
SBY dan Prabowo Subianto bersalaman usai melakukan pertemuan di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengadakan pertemuan pada Selasa (24/7) malam. Pada pertemuan tersebut, SBY dan Prabowo menyoroti setidaknya empat hal dari era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
"Utamanya permasalahan yang dihadapi dan dialami oleh rakyat kita. Yang kami soroti utamanya ada lima, kami bahas tadi satu demi satu, one by one," kata SBY di rumahnya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7). Namun, yang dibeberkan hanya empat.
Berikut empat hal yang disoroti oleh SBY dan Prabowo saat bertemu:
1. Perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Bersama Prabowo, kata SBY, dirinya membicarakan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan. Di antaranya lapangan pekerjaan, pengurangan kemiskinan, serta keseimbangan pembangunan manusia dengan pembangunan infrastruktur,
"Situasi moneter termasuk melemahnya nilai tukar rupiah. Kondisi fiskal, termasuk beban APBN kita tahun-tahun terakhir ini. Juga investasi dan dunia usaha yang kami pandang belum bergerak penuh," ungkap SBY.
"Kebijakan pajak yang menjadi perhatian kami haruslah sungguh adil, tidak membebani rakyat tetapi juga bisa menggerakan investasi dan dunia usaha," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SBY juga menyebut warga miskin yang mencapai 40 persen.
"Dan yang paling penting menyangkut ekonomi dan kesejahteraan rakyat adalah penghasilan atau income dan daya beli golongan kurang mampu dan golongan miskin yang kita sebut dengan the bottom forty. 40 persen kalangan bawah yang jumlahnya sekitar 100 juta orang itu menjadi sorotan kami karena ada persoalan di situ," kata SBY.
Mendes PDTT (Foto: Kemendes PDTT)
zoom-in-whitePerbesar
Mendes PDTT (Foto: Kemendes PDTT)
2. Hukum dan keadilan.
Persoalan penegakan hukum di era Jokowi juga menjadi sorotan dari pertemuan SBY dan Prabowo. SBY mengatakan, saat ini masyarakat berharap penegakan hukum tidak tebang pilih dan bebas dari intervensi.
"Kita mendengarkan harapan rakyat agar penegakan hukum dan pemberantasan korupsi itu dilakukan secara adil, tidak tebang pilih dan bebas dari intervensi. Juga harapan agar hukum tidak menjadi alat politik, kami melihat secara seksama tadi," tegas SBY.
Pertemuan SBY dengan Prabowo di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7). (Foto: Dok. Abror Rizki/Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dengan Prabowo di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (24/7). (Foto: Dok. Abror Rizki/Demokrat)
3. Politik, demokrasi dan kebebasan pers.
ADVERTISEMENT
SBY dan Prabowo juga menyoroti terkait perpolitikan, demokrasi, dan kebebasan pers. Dia berharap ketiga hal tersebut tetap pada jalurnya, yakni sesuai undang-undang yang berlaku tanpa ada tekanan.
"Kebebasan berbicara, termasuk kebebasan pers, kami lihat secara bersama, netralitas negara dan aparat dalam pemilu. Saya sampaikan sekali lagi, kami juga mendukung penertiban hoaks atau berita bohong, fitnah, tentu dengan harapan penertiban itu dilakukan secara proposional dan adil sifatnya.
4. Persatuan dan kerukunan sosial.
Kemudian hal yang disoroti keempat yaitu masalah persatuan dan kerukunan sosial. Sebab, SBY menegaskan, persatuan dan kerukunan sosial penting untuk dijaga secara bersama-sama untuk menjamin keutuhan bangsa.
"Juga kebhinekaan dan toleransi. Kami sependapat, kita tidak boleh membiarkan ekstremisme, radikalisme dan kekerasan terjadi di negeri ini dengan dalih dan atas nama apapun. Namun kami berdua, Gerindra dan Demokrat, menolak Islam phobia dan sikap terlalu mudah mencap sebuah komunitas sebagai kelompok radikal," ungkap SBY.
ADVERTISEMENT