Singapura Batasi Wilayah Udara Selama Pertemuan Kim Jong-un dan Trump

6 Juni 2018 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong-Un, Singapura, dan Donald Trump. (Foto: KCNA/via Reuters, Wikimedia Commons, Reuters/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong-Un, Singapura, dan Donald Trump. (Foto: KCNA/via Reuters, Wikimedia Commons, Reuters/Carlos Barria)
ADVERTISEMENT
Singapura membatasi wilayah udara selama pertemuan antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump digelar pekan depan.
ADVERTISEMENT
Pemberitahuan soal pembatasan ini disampaikan lewat publikasi yang dikeluarkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Federasi Administrasi Aviasi (FAA) di situsnya masing-masing.
Kim Jong-un dan Donald Trump (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong-un dan Donald Trump (Foto: Reuters)
Mereka menyebut pembatasan akan berlaku selama tiga hari dari 11, 12, dan 13 Juni. Pertemuan Kim dan Trump sendiri akan berlangsung pada 12 Juni.
"Setiap penerbangan yang menuju Bandara Changi diharuskan mengurangi kecepatan dan mereka harus menaati regulasi keterbatasan landasan pacu yang dibutuhkan untuk alasan keamanan nasional," sebut pernyataan dari dua organisasi itu, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/6).
Dalam keterangan lanjutan di website ICAO, wilayah pangkalan udara Paya Lebar di Timur Singapura tak bisa dilewati dan harus tetap steril selama pertemuan. Pangkalan itu kerap dipakai sebagai tempat mendarat setiap pesawat Presiden AS yang berkunjung ke Singapura.
ADVERTISEMENT
"Setiap pesawat yang melanggar pemberlakuan pembatasan akan diberlakukan pengadangan," jelas ICAO.
Jelang KTT, sejumlah wilayah seperti Kedutaan AS, beberapa hotel, sebelah selatan Pulau Sentosa, dan kantor Kementerian Luar Negeri diberlakukan status area terbatas.