Singapura Bersiap Hadapi Kabut Asap dari Sumatera

18 September 2019 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kota Singapura yang diselimuti kabut asap. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kota Singapura yang diselimuti kabut asap. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
ADVERTISEMENT
Kualitas udara di Singapura pada Rabu (18/9) pagi terus memburuk. Diduga udara tersebut tercemar kabut asap kebakaran hutan di Sumatera.
ADVERTISEMENT
Indeks Pencemar Udara (PSI) bahkan mencapai level tidak sehat di seluruh negara tersebut.
Pada pukul 11.00 PSI di utara mencapai angka 109, timur 115, selatan 124, dan di barat Singapura 114.
Warga bersepeda di tengah kabut asap, di Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) menyebut jika PSI di angka 50 ke bawah kualitas udara baik, 51-100 moderat, 101-200 tidak sehat, di atas angka tersebut sangat tidak sehat.
Pada Selasa (17/9) kemarin, NEA menyebut kualitas udara di Singapura bisa berada di level tidak sehat bila kabut asap terus datang dari Sumatera.
NEA menganjurkan agar warga Singapura menghindari aktivitas berat di luar ruangan.
"Lansia, wanita hamil, anak-anak wajib meminimalkan aktivitas fisik luar ruangan dalam waktu lama," sebut NEA seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/9).
Warga bersepeda di tengah kabut asap, di Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
"Bagi mereka yang menderita sakit paru-paru dan jantung kronis diminta menghindari aktivitas fisik berat di luar ruangan," sambung NEA.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Singapura menegaskan dengan memburuk udara maka mereka akan segera menerapkan rencana aksi demi meminimalkan dampak kabut asap.
Cara yang dilakukan termasuk memastikan persediaan masker N95 tercukupi dan mengingatkan agar setiap rumah sakit bersiap menerima peningkatan pasien akibat kabut asap.