news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Singgit, Jemaah Haji Usia 17 Tahun yang Bercita-cita Jadi Pelurus Umat

10 Juli 2019 17:54 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Masjid Nabawi saat melakukan ibadah Arbain. Foto: Media Center Haji/Darmawan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Masjid Nabawi saat melakukan ibadah Arbain. Foto: Media Center Haji/Darmawan
ADVERTISEMENT
Di antara jemaah haji asal Pamekasan, Madura, lainnya, paras Singgit terlihat menonjol. Betapa tidak, Singgit masih terlihat sangat muda, sementara jemaah lainnya sudah berumur bahkan uzur. Usianya baru 17 tahun, pergi berhaji bersama kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
"Lahir 2002, usia 17 tahun," kata pemuda bernama lengkap Mohammad Al Jufri Ahyi Singgit ini kepada kumparan di hotel Mather Al-Tayiba, kota Madinah, Arab Saudi, Rabu (10/7).
Singgit adalah bagian dari kloter SUB 11 embarkasi Surabaya yang baru tiba di Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain. Seperti jemaah haji lainnya, setelah dari Madinah dia akan berangkat ke Makkah untuk memulai prosesi ibadah haji.
Singgit (tengah), jemaah haji berusia 17 tahun asal Pamekasan, Madura bersama kedua orang tuanya. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Dia mengatakan, sudah didaftarkan ibunya untuk berhaji pada usia 9 tahun, ketika kelas 3 SD. Saat ini, Singgit yang pandai bahasa Arab tengah menempuh pendidikan di pesantren Gontor, Jawa Timur.
"Alhamdulilah bahagia (pergi haji). Untuk ibadah ini, saya izin sekolah selama dua bulan," kata Singgit.
Orang tua Singgit adalah pegawai swasta. Ibu Singgit, Suhartini, sudah tiga kali naik haji. Dia mengatakan, kemampuannya untuk membawa Singgit ke tanah suci adalah "pertolongan dan rida dari Allah."
Singgit, jemaah haji berusia 17 tahun asal Pamekasan, Madura. Foto: Denny Armandhanu/kumparan
Suhartini berkata, Singgit kini adalah anaknya satu-satunya. Putra pertamanya, kata dia, telah meninggal dunia. Doa terbaik akan dihaturkan Suhartini untuk putra semata wayangnya itu.
ADVERTISEMENT
"Saya berdoa buat Singgit semoga jadi anak yang soleh, punya ilmu, sukses, dan diridai Allah," kata Suhartini.
Singgit mengaku ingin sekali berkuliah di Kota Madinah. Pasalnya, dari kota inilah lahir ulama-ulama besar dunia. Dia mengatakan, cita-citanya adalah menjadi 'pelurus umat'. Kepada anak-anak muda Indonesia, Singgit berpesan untuk bisa membahagiakan orang tua.
"Jadilah orang yang selalu mencari rida Allah, membahagiakan orang tua, bisa meluruskan umat," kata Singgit.