Siswa di Surabaya Tendang Tangan Gurunya hingga Patah

24 April 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penganiayaan  Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penganiayaan Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya, Ikhsan, membenarkan soal insiden penendangan siswa terhadap guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Balongsari I, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Ikhsan mengatakan, siswa tersebut menendang tangan guru hingga patah lantaran kesal aksesoris rantai di bajunya diambil oleh sang guru.
"Di sana itu memang ada kejadian kecelakaan (penendangan) itu. Guru mengalami patah tulang," kata Ikhsan di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (24/4).
Ikhsan menuturkan, peristiwa itu terjadi saat peringatan Hari Kartini. Bermula saat siswa tersebut tidak mengenakan pakaian bernuansa batik, melainkan mengenakan pakaian dengan aksesoris rantai.
"Dandannya beda. Sama guru diingatkan. Ada pakai gaya rantai. Rantainya (kemudian) disimpan (disita oleh guru)," ujarnya.
Menurut Ikhsan, saat guru tersebut sudah mengambil aksesoris rantainya, siswa tersebut memaksa guru untuk mengembalikan dan menendang tangan gurunya.
"Minta properti (rantai) dikembalikan. Itu pas proses dialog ada kejadian (penendangan) di sana," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Orang tua siswa datang ke sekolah dan meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Jadi memang pihak keluarga ke sekolah melakukan ketemu sendiri dan silaturahim. Menyelesaikan itu," terang Ikhsan.
Atas kejadian itu, Ikhsan mengungkapkan, pihaknya bakal mendatangkan psikolog untuk memberi bimbingan terhadap siswa tersebut.
"Guru menyadari (memaafkan) sepenuhnya anak binaan. Artinya kita dampingi. Pakai psikolog," tutup Ikhsan.
Sebelumnya, beredar video seorang siswa nampak takut dan kesal lantaran orang tuanya bakal dipanggil pihak sekolah. Siswa tersebut diduga menendang tangan gurunya hingga patah.