Situasi di NTB Jelang Pilpres 2019: Hoaks Masih Merajalela

14 Maret 2019 8:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyebaran hoaks di NTB masih cukup mengkhawatirkan jelang Pilpres 2019. Foto: Lidwina Win Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penyebaran hoaks di NTB masih cukup mengkhawatirkan jelang Pilpres 2019. Foto: Lidwina Win Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kekhawatiran soal penyebaran hoaks jelang pelaksanaan Pilpres 2019 masih menghantui provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah NTB, Tarwo Kusnarno, mengungkapkan, isu-isu hoaks menjelang Pileg dan Pilpres 17 April 2019 di provinsi tersebut meningkat.
ADVERTISEMENT
"Dinamika politik meningkat ditandai ramainya media sosial. Isu-isu hoaks, isu-isu negatif masih terjadi dan kecenderungannya meningkat," ujar Tarwo di Mataram, Rabu (13/3) seperti dilansir dari Antara.
Dari hasil data statistik BIN setempat diketahui bahwa penyebaran hoaks tertinggi di NTB jelang Pilpres 2019 terjadi pada awal Januari 2019. Sebagian besar berkaitan tentang tujuh kontainer surat suara KPU yang sudah tercoblos di wilayah Jakarta Utara.
"Hasil statistik kami pada 3 Januari itu paling tinggi hoaks. Satu hari ada lebih dari 50 hoaks yang disebarkan," lanjut Tarwo.
Hoaks masih merajalela jelang pelaksanaan Pilpres 2019. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Meski begitu, menurut Tarwo, kecenderungan penyebaran hoaks di NTB saat ini terpantau mulai menurun. "Dalam sehari bisa sampai 20-25 hoaks yang disebarkan," paparnya.
Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak ikut menyebarkan hoaks karena pihak keamanan mulai kepolisian, pemerintah daerah, BIN Daerah NTB, dan Dinas Komunikasi dan Informatika NTB sedang membentuk satuan tugas anti hoaks untuk memantau pihak-pihak yang menyebarkan kabar bohong.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Hj Siti Rohmi Djalilah juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga kondusivitas menuju pelaksanaan Pilpres 2019. Salah satunya, dengan memerangi penyebaran berita-berita hoaks yang disebarkan melalui medsos di masyarakat.
"Kalau ada hoaks, cepat diklarifikasi supaya masyarakat cepat mendapatkan berita yang valid, supaya bisa memandang segala sesuatu secara objektif, termasuk peran media juga sangat penting dalam menangkal berita hoaks ini," katanya.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.