Situasi Memanas, Demonstran Iran Serang Kantor Polisi

2 Januari 2018 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstrasi berlangsung ricuh di Teheran, Iran. (Foto: Social media via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Demonstrasi berlangsung ricuh di Teheran, Iran. (Foto: Social media via Reuters)
ADVERTISEMENT
Unjuk rasa besar di Iran memasuki hari kelima. Para demonstran yang menentang pemerintah pusat terus melakukan aksi anarkis.
ADVERTISEMENT
Pengunjuk rasa menyerang sebuah pos polisi pada Senin malam (1/1). Kejadian tersebut terjadi di kota Qahderijan. Sebelum melakukan penyerangan, aparat kepolisian terlibat kericuhan dengan para demonstran.
Pihak keamanan mencoba mencegah demonstran untuk menduduki kantor polisi tersebut. Sayangnya, beberapa bagian gedung telah dibakar oleh massa.
Terdapat beberapa korban dalam peristiwa ini. Tetapi, hingga saat ini belum bisa terkonfirmasi korban yang dimaksud apakah tewas atau cedera. Jumlah pastinya pun juga belum dipastikan.
Demo menentang pemerintah Iran di London (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
zoom-in-whitePerbesar
Demo menentang pemerintah Iran di London (Foto: Reuters/Eddie Keogh)
Kejadian serupa juga terjadi di sebelah barat Kota Kermanshah. Di kota itu, massa yang marah membakar pos polisi lalu lintas. Kantor berita Iran, Mehr menyebut tidak ada yang terluka atau tewas dalam peristiwa ini.
Sementara keadaan di Kota Najafabad lebih parah lagi. Pengunjuk rasa melepaskan tembakan menggunakan senapan berburu ke aparat kepolisian. Sejumlah media lokal di Iran menyebut, insiden di Najafabad menewaskan 1 orang polisi dan melukai 3 lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada hari Minggu (31/12), demonstrasi berdarah di Iran telah menelan 13 korban jiwa. Unjuk rasa ini merupakan yang terparah sejak 2009 ketika ribuan orang turun ke jalan menentang terpilihnya kembali Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Menanggapi unjuk rasa besar itu, Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan untuk rakyatnya tenang dan tidak membuat kegaduhan apalagi kericuhan. "Warga Iran punya hak mengkritik tetapi harus mencegah terjadinya kerusuhan," ujar Rouhani seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (2/1).
Hassan Rouhani  (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Hassan Rouhani (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
Protes di beberapa penjuru Iran dimulai dari aksi di kota kedua terbesar di Iran, Mashhad. Ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes pemerintah yang dipimpin Presiden Hassan Rouhani yang dinilai tak becus membenahi ekonomi Negeri Para mullah.
Associated Press menyebut beberapa waktu belakangan warga Iran tak tahan dengan lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok. Salah satu contohnya adalah harga telur yang naik 40 persen per kilogram dalam beberapa hari.
ADVERTISEMENT
Pada Agustus ini Bank Sentral Iran mengatakan inflasi di negara tersebut mencapai 10 persen. Angka itu merupakan salah satu yang paling tinggi di dalam sejarah Iran. Tingkat pengangguran pun pada tahun 2016 lalu, sebesar 12,7 persen. Jumlah itu adalah yang tertinggi selama tiga tahun belakangan.