Slamet Ma'arif Tiba di Polresta Solo Didampingi Amien Rais

7 Februari 2019 11:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Slamet Ma'arif datang ke Mapolresta Surakarta memenuhi panggilan. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Slamet Ma'arif datang ke Mapolresta Surakarta memenuhi panggilan. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif, memenuhi panggilan polisi dalam pemeriksaan kasus dugaan pidana pemilu di Mapolresta Solo, Kamis (7/2). Slamet tiba sekitar pukul 10.31 WIB. Dia ke Polresta Solo ditemani Amien Rais. Dia juga didampngi Tim Pembela Muslim (TPM) Mahendradatta, Maman S, Haikal Hasan, dan Muhammad Al Khaththath. Slamet dikawal ketat anggota FPI serta laskar Islam dari Solo Raya. Sempat ada insiden adu mulut antara pendukung Slamet Ma'arif dengan anggota kepolisian Polresta Solo. Insiden tesebut berkaitan adanya pembatasan jumlah pengawal yang mendampingi Slamet. Polresta hanya membolehkan kuasa hukum masuk ke dalam Mapolresta Solo.
Suasana jelang pemeriksaan Slamet Ma'rif di Polresta Surakarta. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Pembela Muslim (TMP) Mahendradatta, mengaku diminta tolong Slamet untuk membantu dalam pendampingan pemeriksaan kasus dugaan pemilu. Ia berharap hari ini pemeriksaan selesai dan segera ada putusan. "Kita siap mendampingi Slamet Ma'arif sampai selesai pemeriksan. Kami berharap ini cepat selesai," kata dia.
Sejumlah massa mengawal pemeriksaan Slamet Maarif di depan Polresta Surakarta. Foto: Dok.kumparan
Pemeriksaan Slamet juga dikawal massa yang memadati depan Mapolresta Surakarta. Massa berpakaian serba putih juga membawa bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. Aksi itu sebagai bentuk dukungan pada Slamet Ma'arif yang diperiksa Satreskrim Polresta Solo dalam kasus dugaan kampanye pemilu saat orasi di acara Tablig Akbar PA 212 Solo Raya di Gladak, Jalan Slamet Riyadi, tanggal 13 Januari 2019. Korlap aksi Edi Lukito mengatakan aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap Slamet yang sedang dikriminalisasi. Dia menilai apa yang dilakukan Slamet bukan masuk pelanggaran dugaan pidana pemilu. "Kita tidak ingin ustaz Slamet Ma'arif dipenjara. Kalau itu sampai terjadi berarti melawan kita yang hadir di sini," kata dia.
ADVERTISEMENT